Salin Artikel

Didesak Usut Dugaan Polisi Terlibat Kerangkeng Manusia Langkat, Ini Kata Kompolnas

Kontras Sumatera Utara mendesak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk menindaklanjuti temuan tersebut dengan mendorong dilakukannya penegakan etik.

Menjawab desakan tersebut, anggota Kompolnas yang memantau kasus tersebut, Yusuf Warsyim, mengaku bahwa dibutuhkan tindak lanjut yang jeli terlebih dulu guna memastikan dugaan keterlibatan polisi aktif dalam kasus itu.

“Sebelumnya sudah ada rilis juga dari Komnas HAM dan LPSK yang menyimpulkan adanya keterlibatan anggota, termasuk dari TNI juga,” kata Yusuf kepada Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Ia mengeklaim, atas temuan itu, Kompolnas telah meminta klarifikasi langsung kepada Polda Sumut, 10 Maret 2022 mengenai kronologi kasus tersebut.

Menurutnya, ketika itu, belum ada “dasar yang kuat” untuk menyimpulkan adanya keterlibatan anggota Polri aktif.

“Keterlibatan yang dimaksud seperti apa? Harus bisa dirinci, apakah ada anggota Polri yang melibatkan diri secara sengaja di situ, sehingga bisa dikatakan ‘keterlibatan’. Paling utama, sebelum ke sana, dasar-dasar yang kuat untuk menyimpulkan adanya keterlibatan itu yang harus dibuat dulu,” ungkap Yusuf.

“Kita masih menunggu update informasi penyidik dengan koordinasi dan menyatukan persepsi dengan Komnas HAM dan LPSK. Dari sana kesimpulannya. Keterlibatan yang dimaksud LPSK apa, Komnas HAM apa, sehingga dirumuskan menjadi dasar kesimpulan,” imbuhnya.

Yusuf menilai, dugaan keterlibatan polisi aktif dalam kasus kerangkeng manusia di Langkat harus terang-benderang, apakah keterlibatan secara sengaja atau tidak sengaja, kebetulan atau bukan, juga bagaimana bentuk keterlibatannya.

Sementara itu, menurut KontraS, polisi aktif tersebut diduga berperan menjemput orang-orang dari luar untuk dimasukkan ke dalam kerangkeng.

Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut sudah menetapkan SP, HS, IS, TS, RG, JS, DP dan HG sebagai tersangka kasus kerangkeng manusia di Langkat. Namun, hingga saat ini, 8 tersangka itu belum ditahan polisi.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan, 8 tersangka tersebut diduga kuat hanya merupakan pelaku lapangan. Anam mendesak polisi agar aktor intelektualis di balik kasus ini juga diungkap.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/04/16051401/didesak-usut-dugaan-polisi-terlibat-kerangkeng-manusia-langkat-ini-kata

Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke