Sebab dengan latar belakang sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi, Bambang Susantono disebut punya kapasitas teknis yang mumpuni dalam mengelola pembangunan ibu kota baru.
Posisi Bambang Susantono yang kini menjabat sebagai Vice President Knowledge Management and Sustainable Development Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia yang bermarkas di Manila, Filipina, bisa jadi nilai tambah.
"PR besar IKN ini kan pada pembangunan infrastruktur dengan uang APBN terbatas jadi harus bisa meng-create pendanaan ya," kata Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, Hendricus Andy Simarmata saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/3/2022).
Bambang Susantono merupakan lulusan Fakultas Teknik Sipil Institus Teknologi Bandung (ITB) yang mengawali kariernya dengan bekerja di Departemen Pekerjaan Umum.
Peraih gelar master tata kota dan wilayah dari Universtas California, Barkeley, Amerika Serikat tersebut pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah periode 2007-2010.
Pada 2010—2014, Bambang didapuk sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Kemudian sejak 2021, Bambang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Tbk.
"Beliau kan pengalaman teknisnya ada ya, karena beliau dari Teknik Sipil. Tapi membangun infrastruktur dasar kota itu kan bukan hanya butuh pengalaman teknis, tapi juga butuh skill financing atau pembiayaan," sambungnya.
Bambang Susantono sudah memegang jabatan sebagai Vice President Knowledge Management and Sustainable Development ADB selama 2 periode sejak tahun 2015.
"Menurut saya karena beliau pernah di ADB, beliau punya network yang bagus, juga dengan network bank. Figurnya diterima secara internasional juga ya, karena dia kan kerja di ADB," sebut Andy.
Ia menyebut kapastias Bambang Susantono dari sisi teknis dan bidang financial cocok untuk menjadi Kepala Otorita IKN yang bertugas mengelola pembangunan ibu kota baru. Andy menilai Bambang Susantono memenuhi syarat sebagai Kepala Otorita IKN.
"Karena jam terbangnya sudah cukup. Artinya sudah cukup matang. Kita tentu berharap beliau bisa bekerja dengan baik. Pak Jokowi punya banyak pilihan, tapi dengan pilihan ini (Bambang) seharusnya nggak salah," tuturnya.
Meski begitu, Andy menilai Bambang Susantono punya tantangan besar dalam mengelola pembangunan ibu kota baru.
Salah satu tantangan terbesarnya adalah dari sisi koordinasi dengan kementerian-kementerian yang selama ini sudah bertugas dalam pembangunan IKN.
"Masalah pembangunan IKN ini berat. Harusnya dengan portofolio beliau bisa ya. Kalau dari kapasitasnya, saya optimis. Karena background dia di ADB, harusnya sih dia bisa bawa tim, bisa bawa pengalamannya dia dalam mengeksekusi," papar Andy.
"Tapi dalam kepiawaian dan kematangannya dalam bernegoisasi politik dan pengelolaan birokrasi, ini yang jadi tantangannya," sambung dia.
Meski begitu, Andy yakin Bambang Susantono bisa mengatasi berbagai tantangan yang ada dalam mengelola pembangunan IKN Nusantara.
"Menurut saya dia figur yang relevan dengan penugasan Otorita, khususnya pada 3 tahun pertama walau di sisi lain dia akan menghadapi banyak sekali tantangan. Good luck for him," ucap Andy.
Seperti diketahui, Bambang Susantono disebut terpilih sebagai Kepala Badan Otorita IKN Nusantara. Sumber Kompas.com di lingkungan pemerintahan menyebutkan hal itu, Rabu.
"Iya benar (Bambang Susantono)," ujar sumber tersebut.
Menurut rencana, Presiden Jokowi akan melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN pada Kamis besok.
Kemudian Jokowi dalam waktu dekat akan berkemah di titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur bersama Kepala Badan Otorita Nusantara yang baru dilantik.
Sejumlah fasilitas pendukung telah dibangun di lokasi IKN setelah Presiden Jokowi berencana berkemah di sana.
Fasilitas tersebut di antaranya toilet, jaringan listrik, dan tangki persediaan air bersih. Selain itu, dibangun pendopo hingga lahan parkir.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/09/18414341/punya-jam-terbang-tinggi-bambang-susantono-dinilai-figur-tepat-kepala