"Untuk varian BA.2 jumlahnya sampai saat ini yang sudah kita deteksi adalah sebanyak 478," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (8/3/2022).
Nadia mengatakan, sejauh ini, subvarian Omicron di Tanah Air yang mendominasi adalah BA.1 dengan jumlah sebanyak 5.300 kasus dan BA.1.1 sebanyak 1.883
"Kita belum menemukan varian BA.3, jadi kita masih didominasi varian BA.1," ujar Siti Nadia.
Sebelumnya diberitakan, Kemenkes melaporkan per Jumat (4/3/2022), ada 355 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian BA.2 dari Omicron di Indonesia.
Nadia sempat mengatakan, terkait informasi yang beredar yang menyebutkan bahwa subvarian BA.2 lebih cepat menular dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi, namun saat ini, subvarian yang mendominasi di dunia adalah BA.1.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk kembali mewaspadai perkembangan kasus Covid-19 dari varian Omicron dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi.
"Dan 3T. Kuncinya adalah percepatan vaksinasi baik boster maupun vaksinasi primer yang harus kita selesaikan sesegera mungkin," ujarnya.
Nadia menambahkan, pihaknya menargetkan cakupan vaksinasi dosis lengkap dapat mencapai angka 70 persen sebelum memasuki bulan Ramadhan.
"Supaya kita bisa betul-betul di bulan Ramadhan tahun ini melakukan berbagai aktivitas yang pernah kita lakukan," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/08/16334341/kemenkes-ada-478-kasus-covid-19-akibat-subvarian-omicron-ba2-di-ri