Salin Artikel

Tren Covid-19 Terkini, Benarkah Mulai Melandai di Sejumlah Daerah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Situsi pandemi virus corona di Indonesia belakangan mulai menunjukkan penurunan.

Meski kasus Covid-19 harian masih bertambah dalam jumlah besar melewati angka 20.000, jumlah ini sudah menurun dibandingkan tren kasus di pertengahan Februari 2022.

Angka kasus aktif juga berangsur-angsur turun beberapa hari terakhir.

Tren kasus ini mendekati prediksi pemerintah sebelumnya bahwa puncak kasus Covid-19 akibat varian Omicron akan terjadi pada akhir Februari atau pertengahan Maret tahun ini.

Tren Covid-19 nasional

Sebagaimana diketahui, situasi pandemi virus corona mengalami eskalasi sejak pertengahan Januari 2022.

Penambahan kasus Covid-19 harian naik tajam dari yang semula di kisaran angka 100 menjadi puluhan ribu kasus dalam sehari.

Pada 16 Februari 2022, penambahan kasus Covid-19 harian nasional bahkan menyentuh angka 64.718.

Setelahnya, kasus harian berada di kisaran angka 50.000. Penambahan kasus Covid-19 harian baru berada di bawah angka 50.000 selama 10 hari terakhir.

Berikut rincian kasus Covid-19 nasional dalam 10 hari terakhir merujuk data Satuan Tugas Penanganan Covid-19:

  • 25 Februari 2022: 49.447
  • 26 Februari 2022: 46.643
  • 27 Februari 2022: 34.976
  • 28 Februari 2022: 25.054
  • 1 Maret 2022: 24.728
  • 2 Maret 2022: 40.920
  • 3 Maret 2022: 37.259
  • 4 Maret 2022: 26.347
  • 5 Maret 2022: 30.156
  • 6 Maret 2022: 24.867

Hingga Minggu (6/3/2022), total ada 5.748.725 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2022.

Pada periode yang sama, terdapat 475.951 kasus aktif virus corona di tanah air.

Turun di sejumlah daerah

Menurut catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 3 Maret 2022, terdapat 15 provinsi yang mengalami penurunan kasus Covid-19 harian.

Sebelumnya, pada akhir Februari, tercatat 14 provinsi mengalami penurunan kasus. Sulawesi Selatan menjadi provinsi terbaru yang mencatatkan konsistensi penurunan kasus.

Ke-15 provinsi itu yakni:

  1. DKI Jakarta
  2. Banten
  3. Jawa Barat
  4. Jawa Timur
  5. Bali
  6. Nusa Tenggara Barat (NTB)
  7. Maluku
  8. Kalimantan Selatan
  9. Kalimantan Tengah
  10. Sulawesi Utara
  11. Sulawesi Selatan
  12. Sumatera Selatan
  13. Sulawesi Tenggara
  14. Papua
  15. Papua Barat

Selain itu, menurut Kemenkes, terdapat 8 provinsi yang mengalami pelandaian kasus virus corona. Maluku Utara menjadi provinsi terbaru yang masuk daftar pelandaian kasus.

Ke-8 provinsi itu adalah:

  1. Jawa Tengah
  2. Sumatera Utara
  3. Sulawesi Selatan
  4. Sumatera Barat
  5. Gorontalo
  6. Bengkulu
  7. Lampung
  8. Maluku Utara

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, DKI Jakarta hampir selalu menjadi provinsi yang mencatatkan penambahan kasus virus corona tertinggi. Selama berminggu-minggu, kasus harian bertambah melewati angka 10.000.

Namun, sejak pertengahan Februari, tren penambahan kasus Covid-19 tertinggi bergeser ke Jawa Barat. Jabar sempat mencatatkan penambahan kasus Covid-19 harian di atas 10.000 selama berminggu-minggu.

Namun, belakangan, penambahan kasus Covid-19 harian di masing-masing provinsi sudah mulai nampak turun. Baik di DKI Jakarta maupun Jawa Barat angka kasus harian kini berada di kisaran 3.000-5.000 kasus.

Berikut tren Covid-19 harian 6 hari terakhir di sejumlah daerah yang menurut Kemenkes mencatatkan penurunan kasus:

1 Maret 2022

  • DKI Jakarta: 3.634
  • Banten: 1.095
  • Jawa Barat: 4.570
  • Jawa Timur: 2.761
  • Jawa Tengah: 2.340

2 Maret 2022

  • DKI Jakarta: 4.196
  • Banten: 1.807
  • Jawa Barat: 8.569
  • Jawa Timur: 4.911
  • Jawa Tengah: 3.890

3 Maret 2022

  • DKI Jakarta: 4.669
  • Banten: 1.735
  • Jawa Barat: 7.645
  • Jawa Timur: 4.135
  • Jawa Tengah: 3.244
  • 4 Maret 2022

4 Maret 2022

  • DKI Jakarta: 3.727
  • Banten: 1.050
  • Jawa Barat: 5.312
  • Jawa Timur: 2.331
  • Jawa Tengah: 3.324

5 Maret 2022

  • DKI Jakarta: 3.059
  • Banten: 1.501
  • Jawa Barat: 6.701
  • Jawa Timur: 3.654
  • Jawa Tengah: 1.482

6 Maret 2022

  • DKI Jakarta: 3.669
  • Banten: 1.204
  • Jawa Barat: 4.972
  • Jawa Timur: 2.325
  • Jawa Tengah: 2.359

Segera turun

Pemerintah sebelumnya telah memprediksi bahwa puncak kasus Covid-19 gelombang tiga atau Omicron akan terjadi pada kahir Februari atau pertengahan Maret 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum lama ini juga menyampaikan, kasus Covid-19 secara nasional akan turun pada pekan kedua Maret.

Budi mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai. Penurunan disebabkan meredanya kasus di sejumlah provinsi padat penduduk.

Provinsi-provinsi yang dimaksud seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa tengah.

"Saya rasa ke depannya dalam seminggu atau dua minggu ke depan, secara nasional akan turun," kata Budi dalam keterangan virtual selepas rapat terbatas tentang PPKM dengan Presiden Joko Widodo, Minggu (27/2/2022).

Selain DKI Jakarta, Budi menyebut, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat juga sudah mengalami penurunan tren kasus Covid-19, berdasarkan pemantauan 3 pekan berturut-turut.

Namun demikian, masih ada wilayah yang mencatatkan kenaikan Covid-19 di Tanah Air.

"Tapi beberapa provinsi masih mengalami peningkatan, khususnya di Jawa itu Yogyakarta masih meningkat, kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur," kata Budi.

"Di Sumatera Utara juga masih meningkat, Kepulauan Riau dan Riau juga masih meningkat, dan juga beberapa provinsi di Sulawesi," lanjutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/07/13151771/tren-covid-19-terkini-benarkah-mulai-melandai-di-sejumlah-daerah

Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke