Salin Artikel

Saat Gelombang Omicron Renggut Nyawa 80 Balita Indonesia...

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron di Indonesia sampai saat ini sudah merenggut nyawa 80 balita usia 0-5 tahun.

Hal ini memperlihatkan kepada orang tua supaya tidak meremehkan varian Omicron dan program vaksinasi bagi buah hati mereka.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah balita yang meninggal akibat Covid-19 itu berdasarkan data per 19 Februari 2022, dan termasuk di antara 2.484 orang yang meninggal sejak Januari 2022.

Menurut Nadia, dari data itu dilaporkan 73 persen balita 0-5 tahun yang meninggal ada yang belum divaksin dan ada juga yang baru satu kali divaksin.

Nadia mengatakan, kasus kematian Covid-19 pada balita biasanya dikarenakan memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti kelainan jantung, kelainan imunitas dan kanker.

Maka dari itu, ia meminta, orangtua untuk mewaspadai penularan varian Omicron mengingat penularannya yang lebih cepat dan tidak bergejala.

"Sehingga varian ini bisa mempercepat terjadinya klaster keluarga," ujarnya.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 terhadap balita usia 0-5 tahun perlu dilakukan analisis lebih lanjut.

Ia mengatakan, balita yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) memiliki risiko perburukan sampai 14 persen apabila terinfeksi Covid-19.

Yogi menyarankan jika balita yang memiliki komorbid terinfeksi Covid-19 tanpa menunjukkan gejala dan bergejala ringan maka sebaiknya orangtua secepatnya berkonsultasi dengan dokter. Sebab jika terlambat, maka dampaknya bisa sangat berbahaya.

Penyebab utama perburukan balita yang terinfeksi Covid-19 menurut Yogi karena varian Omicron menyerang saluran pernapasan bagian atas. Hal itu akan memicu risiko peradangan di saluran pernapasan balita.

"Balita ini jalan napasnya berbeda dengan orang dewasa dia seperti corong dan ada bagian yang lebih sempit. Jika Omicron bereplikasi akan menyebabkan peradangan napas dan penyumbatan," ujar Yogi.

"Sehingga kita harus lebih hati-hati harus lebih waspada pada kondisi khusus," ucap Yogi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/24/06380021/saat-gelombang-omicron-renggut-nyawa-80-balita-indonesia-

Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke