Salin Artikel

Ketua KNPI Duga Pelaku Penganiayaannya adalah Orang Bayaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menduga pelaku penganiayaannya adalah orang bayaran.

Hal itu disampaikan Haris pasca menghadiri sidang mantan Kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terkait perkara cuitan bermuatan SARA di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022).

“Karena sudah bisa dipastikan bahwa para pelaku ini dibayar atau disuruh oleh seseorang yang mengancam saya,” tutur Haris dilansir dari Tribunnews.com.

Tapi Haris tak ingin berspekulasi terlalu jauh atas peristiwa pengeroyokan yang dialaminya.

“Saya tidak ingin berspekulasi soalnya ada beberapa kasus yang DPP KNPI sedang concern, sedang suarakan,” katanya.

Ia pun berharap pihak kepolisian segera mempercepat proses penyelidikan dan pengungkapan motif dari para pelaku, termasuk aktor dibalik penganiayaannya.

“Saya juga menunggu bagaimana para pelaku tertangkap dan bagaimana polisi bisa mengetahui siapa dalang dan yang memerintahkan menghajar saya atau menghabisi, mengancam nyawa saya,” imbuh dia.

Diketahui Haris dikeroyok pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 14.10 WIB. Saat kejadian ia disebut hendak bertemu koleganya di restoran dekat Taman Ismail Marzuki (TIM).

Ketika sampai di parkiran dan turun dari mobil Haris lalu dianiaya oleh empat orang.

Saat ini pihak kepolisian melalui Polda Metro Jaya telah menangkap 3 orang tersangka yaitu NA, JT sebagai eksekutor dan SS yang diduga memerintahkan pengeroyokan. Sementara itu dua pelaku lainnya masih berstatus buron.

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketum KNPI Yakini Pelaku Penganiaya Dirinya Adalah Orang Suruhan

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/22/20582741/ketua-knpi-duga-pelaku-penganiayaannya-adalah-orang-bayaran

Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke