JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 nasional hingga Sabtu (12/2/2022) terus mengalami peningkatan.
Kemarin, kasus positif Covid-19 bertambah 55.209, sehingga secara kumulatif totalnya menjadi 4.763.252 kasus.
Penambahan kasus harian ini hampir mendekati puncak kasus harian saat Indonesia sedang berhadapan dengan gelombang varian Delta.
Pada 15 Juli 2021, pemerintah mencatat ada penambahan 56.757 kasus Covid-19 dalam sehari.
Kemudian, pada Sabtu, kasus sembuh Covid-19 bertambah 32.570, sehingga jumlahnya menjadi 4.282.847.
Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 107. Maka, total kasus kematian yaitu 145.064 jiwa. Jumlah kasus aktif tercatat bertambah 22.532, sehingga saat ini ada 335.340 kasus aktif.
Adapun hingga Sabtu pukul 18.00 WIB, dari target 208.265.720 orang yang jadi sasaran vaksinasi, sebanyak 188.173.574 orang atau 90,35 persen orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis.
Sementara itu, yang mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama sebanyak 135.548.191 orang atau 65,08 persen dan sebanyak 7.001.833 atau 3,36 persen telah mendapatkan vaksin dosis ketiga.
Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun dan 6-11 tahun.
Lonjakan kasus diprediksi pada awal Maret
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron akan lebih tinggi 3-6 kali lipat dari varian Delta.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memperkirakan puncak lonjakan kasus terjadi hingga dua sampai tiga pekan ke depan atau di awal Maret 2022.
"Kita akan melihat tren peningkatan sampai kita prediksi bahwa di akhir Februari atau di awal Maret 2022 ini merupakan puncak kasus Omicron yang bisa diprediksi itu 3 kali sampai dengan 6 kali lebih tinggi daripada variasi Delta," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/2/2022).
Namun, menurut Nadia, meski akan terjadi lonjakan, keterisian tempat tidur di rumah sakit akan terkendali.
Sebab, sebagian besar pasien Omicron mengalami gejala ringan dan tanpa gejala sehingga bisa melakukan isolasi mandiri maupun isolasi terpusat.
"Batuk, pilek, demam kemudian sakit tenggorokan dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen tidak memiliki komorbid diharapkan untuk dapat melakukan isolasi mandiri baik di rumah ataupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan," ujarnya.
Ia pun mengatakan, vaksinasi Covid-19 masih menjadi salah satu upaya untuk memberikan perlindungan agar terhindar dari gejala berat Covid-19.
Kasus diharapkan terkendali sebelum Ramadhan
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berharap lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini segera melandai sebelum Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Adapun Ramadhan tahun ini diperkirakan jatuh pada awal April 2022.
"Kondisi kasus diharapkan dapat menurun segera bahkan sebelum periode Ramadhan dan Idul Fitri," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Selasa (8/2/2022).
Target tersebut hanya bisa dicapai bila masyarakat kembali memaksimalkan upaya pencegahan penularan Covid-19.
Wiku pun mengatakan, masyarakat perlu secara proaktif melakukan tes usap (swab test) baik antigen maupun PCR bila melakukan kontak dengan orang positif Covid-19.
Selain itu, bila memasuki fasilitas publik juga secara sadar menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/13/08435391/saat-kasus-harian-covid-19-mendekati-puncak-varian-delta