Salin Artikel

Kasus Covid-19 Melonjak, Pakar Minta Pengetatan PPKM Dimulai di Daerah dengan Kasus Tinggi

"Jadi tindakan sekarang jelas harus berbeda dengan tindakan yang sudah dijalankan pada 2 Januari dan 13 Desember 2021, tidak bisa sama," kata Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Tjandra mengatakan, saat ini dibutuhkan kebijakan baru untuk menekan lonjakan kasus, salah satunya dengan pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Menurut dia, pemerintah bisa mulai melakukan pengetatan di daerah dengan kasus Covid-19 yang tinggi.

"Bisa levelisasi PPKM, bisa modifikasi penerapan aturan atau dapat juga pengetatan mulai dari daerah merah di battlefield peningkatan kasus lalu dilebarkan bertahap. Yang jelas, kini memang perlu diterapkan yang berbeda dan lebih kuat daripada waktu yang lalu," ujarnya.

Tjandra menambahkan, terkait penerapan PPKM, diperlukan kehati-hatian untuk melakukan evaluasi dengan melihat angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit.

Selain itu, PPKM harus melihat kondisi epidemiologi di beberapa negara yang sedang dan telah melewati gelombang Omicron.

"Juga, selain angka mutlak kasus dan kematian misalnya, maka perlu pula dinilai ketajaman kenaikan tren yang ada," ucapnya.

Tjandra juga mendorong agar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk dievaluasi menyusul lonjakan kasus Covid-19.

"Setidaknya penahapan pembatasan PTM di daerah yang paling berisiko untuk anak," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Indonesia terus merangkak naik. Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus Covid-19 harian melonjak tajam melewati angka 10.000. Padahal, selama Desember 2021 hingga pertengahan Januari tahun ini kasus harian cenderung landai di bawah angka 100.

Eskalasi pandemi ini disebabkan meluasnya varian Omicron di Tanah Air. Sejak varian baru itu muncul, banyak negara mengalami lonjakan kasus virus corona.

Data terbaru Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pada Rabu kemarin ada penambahan 17.895 kasus baru Covid-19. Dengan penambahan itu, hingga kini total ada 4.387.286 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Penambahan 17.895 kasus Covid-19 dalam sehari ini menyebabkan angka kasus aktif virus corona di Indonesia naik hingga 12.760 kasus, sehingga kini total ada 94.109 kasus aktif.

Penambahan kasus Covid-19 harian melewati angka 10.000 setidaknya dalam lima hari terakhir.

Pada 29 Januari bertambah 11.588 kasus dalam sehari, pada 30 Januari bertambah 12.422 kasus, pada 31 Januari bertambah 10.185 kasus virus corona dalam sehari, dan pada 1 Februari bertambah 16.021.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/03/10122791/kasus-covid-19-melonjak-pakar-minta-pengetatan-ppkm-dimulai-di-daerah-dengan

Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke