Salin Artikel

UPDATE 2 Februari: Sebaran 17.895 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan penambahan 17.895 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di 33 provinsi.

Maka, hingga Rabu (2/2/2022), total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 4.387.286.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 9.132 kasus. Kemudian, disusul Jawa Barat dengan 3.739 kasus dan Banten dengan 2.451 kasus.

Sementara itu, secara kumulatif, kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 5.110, sehingga totalnya menjadi 4.148.804 kasus.

Kemudian, ada penambahan 25 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 144.373 jiwa.

Berikut ini sebaran penambahan kasus baru Covid-19 pada hari ini.

1. DKI Jakarta: 9.132 kasus

2. Jawa Barat: 3.739 kasus

3. Banten: 2.451 kasus

4. Bali: 771 kasus

5. Jawa Timur: 565 kasus

6. Jawa Tengah: 387 kasus

7. DI Yogyakarta: 142 kasus

8. Sumatera Utara: 113 kasus

9. Kalimantan Selatan: 71 kasus

10. Kalimantan Timur: 54kasus

11. Lampung: 51 kasus

12. Papua: 50 kasus

13. Sulawesi Selatan: 39 kasus

14. NTB: 37 kasus

15. Riau: 36 kasus

16. Sumatera Selatan: 32 kasus

17. Kalimantan Barat: 32 kasus

18. Papua Barat: 29 kasus

19. Bangka Belitung: 27 kasus

20. Kepulauan Riau: 21 kasus

21. NTT: 20 kasus

22. Maluku: 19 kasus

23. Bengkulu: 13 kasus

24. Kalimantan Tengah: 12 kasus

25. Sumatera Barat: 10 kasus

26. Sulawesi Tenggara: 10 kasus

27. Sulawesi Utara: 9 kasus

28. Aceh: 7 kasus

29. Jambi: 7 kasus

30. Gorontalo: 3 kasus

31. Maluku Utara: 3 kasus

32. Sulawesi Tengah: 2 kasus

33. Sulawesi Barat: 1 kasus

Total: 17.895 kasus

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/02/18201901/update-2-februari-sebaran-17895-kasus-baru-covid-19-tertinggi-di-dki

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke