Mayoritas pasien Covid-19 yang dirawat di RS diketahui tanpa gejala atau mengalami gejala ringan.
"Data per Rabu (26/1/2022) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (27/1/2022).
"Keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak, atau tanpa gejala dan ringan," lanjutnya.
Padahal menurutnya masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.
Sehingga Abraham mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa gejala atau ringan lebih memanfaatkan telemedis dan melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang (varian) Delta. Yang penting waspada proposional," tutur Abraham.
Meski BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 varian Omicron mulai meningkat, tetapi dipastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.
Sebab konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan. Selain itu stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kementerian Kesehatan.
Abraham menambahkan, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasin COVID19.
Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan.
Diantaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan Multivitamin 147 juta.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/27/10165461/bor-rs-di-jakarta-capai-45-persen-didominasi-pasien-covid-19-tanpa-gejala