Mayjen Maruli Simanjuntak-lah yang akhirnya dipilih menjandi Pangkostrad, sekalipun menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu merupakan kandidat paling junior.
Meski tak dapat tongkat komando pimpinan tertinggi Kostrad, Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa tetap mendapat promosi mutasi ke jabatan bintang tiga atau letnan jenderal (Letjen).
Promosi keduanya dilakukan bersamaan dengan Maruli Simanjuntak lewat Surat Keputusan Nomor 66/1/2022 yang ditandatangani oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tanggal 21 Januari 2022.
Dalam SK tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI, Agus Subiyanto dipromosi untuk menduduki kursi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakil KSAD).
Lulusan Akmil Angkatan 1991 itu menggantikan Letjen Bakti Agus Fadhari yang dimutasi dari jabatan Wakil KSAD menjadi Danjen Akademi TNI. Posisi Agus Subiyanto sebagai Pangdam III/Siliwangi diisi oleh Mayjen Kunto Arief Wibowo yang kini masih menjabat sebagai Panglima Divisi 3 Kostrad.
Sementara itu, Nyoman Cantiasa yang merupakan lulusan Akmil angkatan 1990 dimutasi dari jabatannya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Nyoman Cantiasa menggantikan Letjen Jeffey Apoly Rahawarin yang akan memasuki masa pensiun.
Adapun Mayjen Gabriel Lema terpilih mengisi kursi yang akan ditinggalkan Cantiasa. Mayjen Gabriel dimutasi dari posisi Inspektur Kodiklat AD menjadi Pangdam XVIII/Kasuari.
Dengan mendapat mutasi ini, baik Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa sama-sama mendapat promosi seperti Maruli dalam segi kepangkatan.
Sebab baik Pangkostrad, Wakil KSAD dan Pangkogabwilhan merupakan posisi untuk perwira tinggi berpangkat Letjen.
Artinya Maruli, Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa akan mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari Mayjen menjadi Letjen.
Hanya nama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Teguh Pudjo Rumekso yang tidak mendapat promosi pada kesempatan ini. Nama Teguh sebelumnya juga masuk dalam bursa calon Pangkostrad.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memilih Maruli Simanjuntak, walaupun ia merupakan yang paling junior secara angkatan dibandingkan 3 kandidat lainnya.
Maruli Simanjuntak merupakan lulusan Akmil angkatan 1992. Kedekatannya dengan Jokowi karena pernah menjadi Komandan Paspampres (Danpaspampres) serta faktor menantu Luhut, membuatnya sejak awal dinilai memiliki kans paling tinggi sebagai Pangkostrad.
“Pangkostrad dijabat oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak,” sebut Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Prantara Santosa dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).
Beberapa pihak menilai Nyoman Cantiasa dan Teguh Pudjo yang paling punya peluang mengisi kursi Pangkostrad bila pertimbangannya adalah aspek senioritas. Namun jika pertimbangannya adalah kedekatan dengan Jokowi, nama Maruli dan Agus Subiyanto berada paling atas.
Hal itu dikarenakan Maruli dan Agus Subiyanto sama-sama pernah menjadi Danpaspampres. Maruli juga punya nilai lebih dengan posisinya sebagai menantu Luhut.
"Apabila pengisian itu mempertimbangkan aspek senioritas, saya kira Maruli dan Agus Subiyanto tidak akan berada di prioritas pertama," ungkap Direktur Institut for Security and Strategic Study (ISES) Khairul Fahmi dalam perbincangan dengan KOMPAS.com, Rabu (19/1/2022).
Menurutnya, ada sejumlah senior di generasi Akmil 90-an yang juga layak, memiliki prestasi dan kaya pengalaman. Khairul Fahmi menilai Nyoman Cantiasa dan Teguh Pudjo punya peluang cukup besar apabila pertimbangannya adalah aspek senioritas.
"Di antaranya ada nama Mayjen I Nyoman Cantiasa, peraih Adhi Makayasa 1990 dan mantan Danjen Kopassus, lalu ada juga Mayjen Teguh Pujo Rumekso, mantan Komandan Pusat Penerbangan TNI AD yang merupakan peraih Adhi Makayasa 1991," tuturnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/24/05350001/tak-jadi-pangkostrad-agus-subiyanto-dan-nyoman-cantiasa-tetap-dapat-jabatan