Salin Artikel

Mantan Kepala LBM Eijkman Sebut Peleburan ke BRIN Hambat Perkembangan Vaksin Merah Putih

Ia mengatakan, LBM Eijkman awalnya menargetkan vaksin Merah Putih mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada pertengahan tahun 2022.

Namun, saat ini perkembangan Vaksin Merah Putih menjadi terhambat.

"Berdasarkan timeline yang dibuat, kita harapkan pada pertengahan tahun 2022 itu sudah bisa mendapatkan izin EUA setidaknya sudah menyelesaikan sebagian dari uji klinik fase 3," kata Amin dalam RDP dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).

Amin mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih terhambat karena masih dalam proses pembicaraan terutama terkait komitmen anggaran.

"Sehingga kemungkinan baru akhir tahun ini atau awal tahun 2023 bisa mendapatkan EUA," ujarnya.

Di sisi lain, Amin mengatakan, peleburan lembaga tersebut berdampak pada dihentikannya program deteksi Covid-19 dengan PCR dan Whole Genome Sequencing (WGS).

Ia mengatakan, LBM Eijkman sejak awal pandemi Covid-19 ikut membantu mendeteksi varian baru virus Corona melalui WGS dan rutin menginput data terbaru ke GISAD.

Menurut Amin, dengan dihentikannya program tersebut, maka jumlah varian baru virus Corona yang bisa dideteksi Indonesia menjadi terlambat.

"Padahal kita tahu bahwa kelambatan diagnosis Covid-19 itu dampaknya adalah pengendaliannya akan terlambat juga," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/18/07331911/mantan-kepala-lbm-eijkman-sebut-peleburan-ke-brin-hambat-perkembangan-vaksin

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke