Salin Artikel

Jokowi: Vaksinasi di 27 Provinsi Sudah di Atas 70 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini vaksinasi Covid-19 di 27 provinsi telah mencapai lebih dari 70 persen.

Hal yang sama juga terjadi di kota besar dan ibu kota provinsi.

"Dan di 27 provinsi telah mencapai target (vaksinasi) di atas 70 persen. Ini kerja keras kita semua," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).

"Untuk ibu kota-ibu kota provinsi dan kota-kota besar dengan interaksi masyarakat yang tinggi juga sudah lebih dari 70 persen," lanjutnya.

Sementara itu, hingga Senin pagi, penyuntikan vaksinasi Covid-19 Indonesia sudah mencapai 281.299.690 dosis.

Jokowi mengakui sempat khawatir target penyuntikan vaksin nasional sebesar 280.000.000 dosis vaksin di akhir 2021 tidak bisa terpenuhi.

"Ternyata tadi pagi saya sudah cek sudah berada di angka 281.299.690 dosis," katanya.

Meski telah melampaui target, Jokowi menekankan capaian vaksinasi saat ini tidak didapatkan secara mudah.

Pasalnya, penyuntikan 280.000.00 kali dalam waktu satu tahun bukan perkara mudah untuk dilakukan di Tanah Air.

"Karena geografi kita yang harus vaksinasi dengan naik perahu, vaksinasi dengan sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung bukan sesuatu yang mudah," ungkap Jokowi.

Dia pun mengungkapkan, vaksinasi untuk anak-anak di Indonesia kini sudah mencapai 3,8 juta dosis.

Kepala negara menambahkan, capaian vaksinasi saat ini merupakan usaha dari berbagai pihak.

Tidak hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI, Polri, BIN, seluruh perusahaan swasta besar, menengah, kecil, serta organisasi masyarakat bergerak mendukung vaksinasi di 34 provinsi.

"Ini modal kita di situ, kebersamaan, gotong-royong itu modal kita," tambah Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/03/11081411/jokowi-vaksinasi-di-27-provinsi-sudah-di-atas-70-persen

Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke