Salin Artikel

Varian Omicron Bisa Kawin dengan Delta, Epidemiolog Ingatkan Bahayanya

KOMPAS.com – Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, virus SARS-CoV-2 varian Omicron harus dicegah agar tidak muncul rekombinan varian.

"Walau gejalanya ringan, orang tidak perlu masuk rumah sakit, nanti bisa muncul rekombinan varian. (Varian Omicron dan Delta) kawin setelah menginfeksi satu orang yang sama, menghasilkan rekombinan baru, dan bahaya," katanya kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Dicky menjelaskan, kekhawatiran tesebut cukup masuk akal. Dia mencontohkan, di Brasil muncul rekombinan baru hasil kombinasi virus SARS-CoV-2 varian Delta dan Gamma.

Beberapa hari terakhir, muncul kabar burung soal adanya varian "Delmicron", kabar yang telah dinyatakan sebagai hoaks.

Namun, Dicky meyakini, kemungkinan munculnya "Delmicron" atau nama apa pun sebagai rekombinan varian Delta dan Omicron, bukan tidak mungkin terjadi jika penyebaran Omicron tidak dicegah.

"Tidak mesti lama-lama. Dalam hitungan satu sampai tiga bulan pun bisa terjadi. Delmicron itu hoaks, tapi kekhawatirannya nyata. Kemungkinan Delta dan Omicron kawin itu ya nyata, satu hal yang sangat realistis. Dan itu berbahaya kalau terjadi," jelasnya.

Oleh karenanya, Dicky mengingatkan pemerintah tidak hanya mengandalkan vaksinasi Covid-19 sebagai satu-satunya jurus untuk menghadapi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Dia menyebutkan, vaksinasi memang penting guna mengurangi kemungkinan gejala berat dan perawatan di rumah sakit apabila terpapar Covid-19.

Namun, upaya vaksinasi tanpa ada pencegahan penyebaran berpotensi memunculkan bahaya dalam jangka panjang.

"Bicara Omicron ini harus direpsons dengan membatasi atau mencegah infeksi. Karena, kalau kita biarkan leluasa dengan varian Delta, ini akhirnya tidak terkendali," katanya.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi 68 temuan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Mayoritas kasus disebut berasal dari mancanegara, meski sejumlah ahli menduga bahwa transmisi lokal sudah terjadi sejak bulan lalu.

Pemerintah saat ini memberlakukan sistem karantina selama sepuluh hari bagi pendatang dari mancanegara.

Namun, secara khusus, hanya 13 negara yang warganya dilarang masuk ke Indonesia, yakni Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, Britania Raya, Denmark, dan Norwegia.

Padahal, dari 47 kasus Omicron yang sejauh ini ditemukan pemerintah banyak yang terbukti berasal dari negara-negara selain 13 negara tadi, di antaranya Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, dan Turki.

Adapun, pemerintah saat ini tengah menggencarkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara memperkuat kekebalan komunitas dan meminimalkan risiko bagi mereka yang terpapar.

Selain menggencarkan program vaksinasi, pemerintah juga mengajak semua pihak tidak lengah dan tetap mewaspadai penyebaran virus SARS-CoV-2 dengan disiplin protokol kesehatan (prokes).

Dalam hal ini, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Tak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapakan dan mematuhi prokes 6M.

Prokes 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Epidemiolog Ingatkan Pemerintah Agar Tak Hanya Andalkan Vaksinasi untuk Hadapi Omicron".

Penulis: Vitorio Mantalean | Editor: Dani Prabowo

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/30/12145411/varian-omicron-bisa-kawin-dengan-delta-epidemiolog-ingatkan-bahayanya

Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke