Salin Artikel

Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Whole Genome Sequencing kepada Suspek Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane meminta, pemerintah melakukan pemeriksaan sampel dengan Whole Genome Sequencing (WGS) dari suspek Covid-19.

Istilah suspek Covid-19 merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.

"Jadi tidak hanya mereka yang terkonfirmasi positif yang dilakukan WGS tetapi pada mereka-mereka yang sudah suspek dan probable pastinya," kata Masdalina dalam diskusi secara virtual, Kamis (23/12/2021).

Ia mengatakan, pemeriksaan WGS bisa dilakukan pada seseorang yang dikategorikan sebagai suspek epidemiologis yaitu pelaku perjalanan dari negara terjangkit Omicron.

"Itu juga sudah dimasukan sebagai kriteria suspek sekalipun dia tidak memiliki gejala," ujarnya.

Selain itu, Masdalina mengapresiasi, pemerintah yang melakukan penjagaan ketat di pintu masuk internasional dengan cepat.

Ia mengatakan, langkah tersebut penting dilakukan mengingat varian Omicron banyak menginfeksi kelompok-kelompok produktif.

"Perlu dicegah adalah agar dia tidak transmisi dengan cepat di komunitas," ujarnya.

Lebih lanjut, Masdalina menambahkan, beberapa referensi menyebutkan varian Omicron menular sangat cepat dari varian sebelumnya.

Ia mengatakan, angka reproduction number varian Omicron 5 kali lipat dari varian awal virus Corona.

"Kalau angka reproduction number-nya 5 kali lipat, itu tentu yang kita khawatirkan," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/23/17025881/epidemiolog-minta-pemerintah-lakukan-whole-genome-sequencing-kepada-suspek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke