"Ini sudah mengerucut tetapi memang belum diputuskan. Tetapi pilihan dua, mengercut. Pertama adalah kita dapat Rafale, kedua adalah F-15 EX," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Fadjar mengatakan bahwa kini banyak negara yang menyukai Rafale.
Hal itu tercermin dengan adanya pembelian besar-besaran terhadap Rafale. Salah satunya adalah Uni Emirat Arab (UEA) yang membeli 80 unit Rafale beberapa waktu lalu.
"Kalau kita ikuti berita internasional, semakin banyak yang suka dengan Rafale, dan mereka mohon maaf mungkin resources-nya kuat sekali mungkin bisa kuat langsung bayar dan sebagainya," kata Fadjar.
Rafale yang merupakan jet tempur buatan Dassault Aviation ini mampu melakukan serangan darat dan laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir.
Melansir Air Force Technology, Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS).
Ukuran dan harga pesawat Rafale
Rafale memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter dan panjang pesawat 15,30 meter, dan tinggi 5,30 meter.
Rafale mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot. Ketinggian maksimal hingga 15, 24 kilometer.
Sementara radius tempurnya 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km.
Dengan bobot lepas landas mencapai 24, 5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal.
Selain itu, ongkos terbang Rafale per jam sekitar 16.500 dollar AS atau sekitar Rp 234,3 juta. Sedangkan harga Rafale per unitnya 115 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun
Kapasitas muatan dan senjata
Pesawat tempur ini dapat membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.
Rafale juga dilengkapi sejumlah persenjataan antara lain, MICA, Sidewinder, rudal udara ASRAAM and AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick, serta rudal anti kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan SCALP, rudal jelajah udara-ke-darat dengan jangkauan lebih dari 300 km. Ini adalah rudal serangan jarak jauh yang dalam.
Untuk misi strategis, Rafale dapat mengirimkan rudal nuklir MBDA.
Pesawat ini juga memiliki pod meriam kembar dan meriam Nexter 30mm DEFA 791B yang dapat menembakkan 2.500 peluru per menit.
Sensor radar
Soal sensor, Rafale mernjadi pesawat tempur pertama dan satu-satunya di Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik RBE2, dikutip dari laman resmi Dassault Aviation.
Dibandingkan dengan radar dengan antena konvensional, radar RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.
Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis.
Rafale juga memiliki sistem "Front Sector Optronics" (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam pesawat.
Sistem ini memungkinkan pesawar beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, dan pencarian jangkauan laser untuk target udara, laut, dan darat.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/23/07282221/spesifikasi-jet-tempur-dassault-rafale-yang-segera-dimiliki-indonesia