Salin Artikel

Darurat Kekerasan Seksual, Pemerintah Bakal Perketat Izin Lembaga Pendidikan Berasrama

Hal itu merupakan buntut dari kasus kekerasan seksual anak yang kian marak dan menjadi perbincangan publik dalam beberapa waktu terakhir.

"Dengan Menteri Agama kami mengawal hal ini. Ke depan, mengenai izin-izin pendidikan berasrama akan lebih selektif lagi," kata Bintang seperti dalam keterangan video yang dibagikan kepada awak media, Rabu (15/12/2021).

Bintang mengatakan, pemerintah pun tidak ingin hanya menjadi pemadam kebakaran dalam menangani kasus kekerasan seksual.

Menurutnya, penyelesaian masalah kekerasan seksual, khususnya pada anak, harus diurai dari hulu atau sumber permasalahan.

"Hulu ini menjadi jauh lebih penting bagaimana pencegahan harus menjadi penyelesaian dari maraknya kasus-kasus ini. Terkait pencegahan, ingin mengajak semua pihak, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, lembaga agama, kita bersama-sama bagaimana juga sudah membangun komitmen," ujar Bintang.

Untuk diketahui, Herry Wirawan, seorang guru pesantren sekaligus pimpinan pondok pesantren di kawasan Cibiru, Kota Bandung, diduga memperkosa 13 santriwatinya, bahkan 8 di antaranya telah melahirkan.

Selain itu, ada pula kasus seorang guru agama di Cilacap melakukan pelecehan seksual terhadap 15 siswi sekolah dasar di tempat ia mengajar.

Terkait kasus Herry Wirawan, Bintang mengatakan, tindakan kejahatan yang dilakukan adalah kejahatan luar biasa.

Pasalnya tidak hanya kekerasan seksual, Herry juga telah melakukan eksploitasi anak dan penyalahgunaan bantuan sosial (bansos).

Bintang pun menambahkan, pelaku harus mendapat hukuman tambahan, yakni hukuman kebiri.

"Karena kasus kekerasan ini dilakukan korbannya banyak lebih dari satu, kemudian dilakukan berkali-kali, statement kami ketika kasus muncul, pelaku harus mendapatkan tambahan hukuman kebiri," ujar Bintang.

"Dan kita juga harapkan, saya yakin seluruh masyarakat akan merasa puas ketika tuntutan yang diberikan kepada terdakwa adalah hukuman yang seberat-beratnya," jelas dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/15/19182011/darurat-kekerasan-seksual-pemerintah-bakal-perketat-izin-lembaga-pendidikan

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke