Salin Artikel

Anstisipasi Lonjakan Kasus Saat Nataru, Satgas Covid-19 Paparkan Indikator yang Harus Dipantau Pemerintah

KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas)Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meski kondisi kasus Covid-19 saat ini terkendali, pengalaman membuktikan selama ini Indonesia belum berhasil melewati periode libur panjang tanpa kenaikan kasus.

Untuk itu, dia meminta kesiapan semua pihak menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sejak dini agar penularan Covid-19 tidak meningkat dan meluas.

"Kesiapan menuju periode Nataru menjadi penting agar kita dapat bersama-sama mencegah naiknya kasus sejak saat ini," katanya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/12/2021).

Wiku pun memaparkan, terdapat sejumlah indikator harus dipantau terus menerus dalam persiapan menghadapi Nataru.

Pertama, perkembangan kasus. Meski kondisi nasional masih terkendali, kasus harian di enam provinsi sempat naik signifikan.

Enam provinsi tersebut, di antaranya Lampung dengan kasus harian dari 1 menjadi 18 kasus dalam 4 hari, Bangka Belitung naik dari 8 menjadi 15 kasus dalam 2 hari, dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta naik dari 41 menjadi 70 kasus dalam 2 hari.

Kemudian  Jawa Barat naik dari 29 menjadi 83 kasus dalam 3 hari, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik dari 3 menjadi 27 kasus dalam 3 hari, dan Papua Barat naik dari 4 menjadi 13 kasus dalam 5 hari.

Kedua, angka reproduksi efektif (RT) atau potensi penularan dalam suatu populasi. Dalam beberapa waktu dekat ini, angka RT mulai menunjukkan kenaikan di beberapa provinsi.

Wiku pun menegaskan ini adalah alarm dini dalam penetapan langkah-langkah pengendalian.

Ada dua pulau yang mengalami kenaikan, yaitu Jawa dari 0,95 pada 11 November 2021 naik menjadi 0,978 per 2 Desember 2021 dan Sulawesi dari 0,95 pada 11 November 2021 menjadi 0,978 per 2 Desember 2021.

Dia pun mengimbau semua pihak mencermati penerapan protokol kesehatan (prokes) karena naiknya RT pada beberapa wilayah tidak dibarengi dengan kepatuhan akan prokes.

"Padahal ini aspek penting mencegah penularan. Data menunjukkan, 32 kabupaten atau kota tidak patuh memakai masker dengan angka kurang dari 60 persen warga patuh," jelasnya mengutip covid19.go.id, Kamis.

Ketiga, mobilitas penduduk. Indikator menunjukkan potensi ruang penularan. Kabar baiknya, saat ini mobilitas per pulau, yaitu Bali, Jawa, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Sumatera menunjukkan penurunan sejak awal November.

Namun, Pulau Maluku memiliki mobilitas yang lebih tinggi dari data pembanding pada Februari 2020. Sementara itu, Pulau Nusa Tenggara berada sedikit di bawah pembanding tersebut.

Oleh karenanya, untuk mencegah kenaikan periode Nataru, mobilitas penduduk harus terus dikendalikan dan dilakukan dengan aman.

“Masyarakat dimohon melakukan mobilitas hanya ketika diperlukan dan tetap mematuhi prokes dan menyiapkan prasyarat perjalanan yang diperlukan seperti testing dan vaksinasi,” ungkap Wiku.

Keempat, dari sisi kuratif. Kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 merupakan aspek yang harus terus diperhatikan.

Sejauh ini, Indonesia masih tetap mempertahankan kesiapsiagaan. Ini terlihat dari data tempat tidur untuk Covid-19 yang cenderung tetap dan belum dikonversi kembali.

Meski secara nasional jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi di rumah sakit rujukan menunjukkan tren penurunan, beberapa provinsi justru menunjukkan kenaikan.

Provinsi-provinsi tersebut, seperti di Nusa Tenggara Timur dari 8, 97 persen per 7 Desember menjadi 10,31 persen sehari setelahnya, Kalimantan Tengah dari 1,51 persen per 5 Desember menjadi 2,14 persen per 8 Desember.

Kemudian, Gorontalo dari 0 persen pada tanggal 5 naik menjadi 1,11 persen per 8 Desember. Papua dari 10,65 persen per 5 Desember menjadi 11,26 persen pada 8 Desember.

Lalu, Aceh 3,62 persen per 3 Desember naik menjadi 7,61 persen per 8 Desember. Jawa Tengah dari 2,02 persen per 5 Desember menjadi 2, 38 persen per 8 Desember.

Kelima, pelaporan kinerja posko tingkat desa atau kelurahan juga perlu diperhatikan. Pasalnya, jumlah posko yang memantau kepatuhan di daerah menurun dalam sembilan minggu terakhir.

Data menunjukkan, laporan tertinggi tercatat pada 3 Oktober 2021, yaitu sejumlah 5,5 juta laporan. Per minggu ini hanya masuk sejumlah 3 juta laporan.

“Harus menjadi perhatian pada 17 provinsi yang sudah dua minggu tidak melaporkan pembentukan posko,” lanjut Wiku.

Ketujuh belas provinsi tersebut, di antaranya Bali, Banten, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), NTT, Papua, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Wiku menegaskan, dari penjabaran data-data tersebut, dari RT, data kasus, kepatuhan prokes, kinerja posko, mobilitas penduduk, hingga BOR menunjukkan perkembangan yang kurang baik, terutama pada beberapa wilayah yang sudah disebutkan.

"Oleh sebab itu, pemerintah daerah diminta untuk memperbaiki keadaan di daerahnya selambat-lambatnya minggu depan," tegasnya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk mempertahankan disiplin prokes, melakukan mobilitas dengan aman pada saat diperlukan, serta mengikuti dalam program vaksinasi.

"Penting untuk diingat pemerintah telah mempelajari dampak kenaikan kasus dari lonjakan kasus pertama dan kedua pascalibur panjang. Maka dari itu, kami akan mengambil semua langkah antisipatif sejak dini," jelasnya.

Adapun, pemerintah tengah menggencarkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara memperkuat kekebalan komunitas dan meminimalkan risiko bagi mereka yang terpapar.

Selain itu, pemerintah juga mengajak semua pihak tidak lengah dan tetap mewaspadai penyebaran virus corona dengan disiplin protokol kesehatan (prokes).

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bahkan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapkan dan mematuhi prokes 6M.

Prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/10/19501561/anstisipasi-lonjakan-kasus-saat-nataru-satgas-covid-19-paparkan-indikator

Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke