Salin Artikel

Menteri PPPA: Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Masih Banyak Terjadi, Ini Jadi Alarm

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dinilai menjadi sinyal bagi seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya pencegahan serta penanganan.

Oleh sebab itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menekankan pentingnya Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

“Saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih banyak terjadi. Ini menjadi alarm dan peringatan bersama untuk bergerak dan bersinergi dalam upaya memberikan yang terbaik melalui pencegahan, penanganan, pelayanan terbaik, dan pemberian keadilan kepada korban," kata Bintang, dalam kunjungannya ke Lampung, dikutip dari siaran pers, Selasa (30/11/2021).

Bintang mengatakan, UPTD PPA mempermudah koordinasi pusat dan daerah apabila terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Selain dengan UPTD PPA, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk dapat segera menindaklanjuti kasus bersangkutan.

"Miris memang dengan semakin banyak dan beragamnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mari kita bergandengan tangan, merapatkan barisan, dan bersinergi bersama memberikan perlindungan terbaik bagi perempuan dan anak Indonesia,” ujar dia.

Menurut Bintang, selain pemenuhan hak anak, upaya perlindungan dari segala bentuk kekerasan juga tidak kalah penting.

Oleh karena itu, memberikan efek jera pada pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak pun diperlukan, yaitu dengan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.

Selain itu, salah satu upaya pemenuhan hak anak agar terhindar dari kekerasan yakni dengan pembentukan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA).

RBRA sangat penting karena anak membutuhkan tempat untuk bermain dan beraktivitas yang aman, nyaman, terlindungi dari kekerasan, diskriminasi, serta hal membahayakan lainnya.

"Apalagi dengan banyaknya kasus kekerasan terhadap anak, RBRA diharapkan dapat menjamin keselamatan dan keamanan anak dan aksesibilitas anak untuk bermain tanpa ada diskriminasi," kata Bintang.

"Sehingga anak memiliki tempat bermain untuk melepaskan kegundahan dan kesedihannya sesuai kebutuhan natural anak," tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/30/20131531/menteri-pppa-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-masih-banyak-terjadi-ini

Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke