Salin Artikel

Kunjungi Kediaman Mendiang Sarah, Ini Harapan Atalia Kamil untuk Korban KDRT

KOMPAS.com – Istri Gubernur Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil berharap bahwa kejadian nahas yang menimpa Sarah (21), korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.

“Saya mengajak berbagai stakeholder, mulai dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga dinas terkait dan masyarakat setempat untuk bahu-membahu melaporkan apabila terjadi KDRT,” ujar Atalia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

Untuk diketahui, Sarah merupakan salah satu warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Ia ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (20/11/2021), setelah disiram air keras oleh sang suami Abdul Latief, warga negara Arab Saudi.

Warga negara Arab Saudi itu kini terancam penjara seumur hidup dan siap diadili di pengadilan Indonesia.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menyambangi rumah keluarga Sarah di Kampung Munjul di rukun tetangga (RT) 02/rukun warga (RW) 07, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jabar, Kamis (25/11/2021).

Pada kesempatan itu, Atalia bertemu dengan orangtua almarhumah Sarah untuk menyampaikan ucapan duka sekaligus memberikan semangat, terutama kepada Erawati, ibu kandung Sarah.

“Saya merasa prihatin terhadap kejadian yang menimpa almarhumah. Semoga kejadian ini membuka mata kita semua agar tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” ucapnya.

Saat kunjungan itu, Atalia menilai situasi keluarga Sarah penuh dengan keharmonisan. Terlebih almarhumah memiliki ibu yang kuat dan juga dua adik.

“Mereka ini keluarga yang hangat, termasuk pamannya dan keluarga besar lainnya sangat baik,” imbuhnya.

Butuh kerja sama semua pihak

Untuk mencegah kasus serupa, Atalia mengatakan, kerja sama semua pihak dibutuhkan dalam mengusut kasus KDRT di tengah masyarakat.

“Harus ada kerja sama semua pihak, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar atau pemerintah setempat, RT atau RW kemudian desa, hingga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil),” ucapnya.

Menurut laporan yang didapat dari DP3AKB Provinsi Jabar, pada 2020 ada 300 laporan KDRT. Kasus yang dilaporkan pun beragam, baik bersifat internal pribadi ataupun yang ketakutan untuk melapor hingga menjadi fenomena gunung es.

“Kami tahu begitu banyak kasus KDRT, apalagi yang mereka anggap masalah itu adalah urusan internal dan tidak pantas disebarkan atau karena rasa takut ada banyak sekali,” ujar Atalia.

Oleh karenanya, lanjut dia, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bersama DP3AKB terus memberikan edukasi kepada 27 kabupaten dan kota hingga pelosok desa terkait keluarga.

Apabila ada peristiwa KDRT, Atalia meminta masyarakat agar melaporkan melalui hotline 129 untuk membantu menyelesai masalah tersebut.

“Sebetulnya kami sudah lakukan penanganan secara berjejaring hanya belum merata ke semua kabupaten dan kota,” ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, di tingkat desa sudah memiliki satuan tugas (satgas) KDRT.

Meski demikian, Atalia bersama pihaknya mencoba menguatkan DP3AKB Cianjur supaya ketika ada kasus-kasus KDRT, masyarakat bisa tahu harus lapor ke mana.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/26/19061191/kunjungi-kediaman-mendiang-sarah-ini-harapan-atalia-kamil-untuk-korban-kdrt

Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke