Salin Artikel

Antisipasi Lonjakan Kasus Jelang Nataru, Menkes Minta Pemda Tingkatkan Testing dan Tracing

KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk terus memperhatikan dan meningkatkan testing (pengetesan) dan tracing (pelacakan) di daerah masing-masing.

Menurut Budi, testing dan tracing merupakan langkah penting untuk mencegah timbulnya gelombang Covid-19 baru di Indonesia menjelang perayaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Jadi testing harus dilakukan terhadap orang-orang kontak erat hasil dari tracing. Kami melihat kota-kota yang ada kenaikan disiplin untuk tracing kontak eratnya dan melakukan testing bagi orang yang didefinisikan sebagai kontak kerat sudah sangat rendah,” ucap Budi, dikutip dari covid-19.go.id, Selasa (23/11/2021).

Hal tersebut disampaikan Budi sesaat setelah mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Senin (22/11/2021).

Budi menegaskan bahwa pemerintah Indonesia saat ini telah menyuntikkan 225 juta dosis vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.

Ia pun mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin untuk segera mendaftar program vaksinasi.

“Utamanya untuk para lanjut usia (lansia).Tidak perlu khawatir, vaksin-vaksin sudah terbukti aman dan tidak perlu ragu untuk ikut vaksinasi. Jangan sampai apa yang terjadi di Eropa, terjadi di Indonesia,” terangnya.

Tak hanya vaksinasi, Budi mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau perkembangan situasi pandemi Covid-19 secara global.

Presiden Jokowi bahkan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama dalam menyambut libur Nataru.

Menkes Budi menerangkan, pihaknya tengah mempelajari secara ketat segala bentuk gerakan atau kejadian di luar negeri.

“Kami awasi dengan ketat dan kami laporkan ke Bapak Presiden, agar membuat kita semua tetap waspada, terutama selama masa libur Nataru,” tutur Budi.

Ia melaporkan, saat ini terdapat peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara di dunia. Peningkatan ini paling masif dialami negara-negara di Benua Eropa.

Adanya peningkatan kasus itu, sebut Budi, disebabkan varian delta dan turunannya. Namun, kasus-kasus positif virus SARS-CoV-2 varian delta di sejumlah negara dilaporkan sudah mulai melandai.

“India yang dulu pernah puncaknya terkena delta, sekarang masih landai sesudah 195 hari. Contohnya juga Afrika Selatan pernah kena delta juga sekarang melandai sudah 134 hari. Indonesia 124 hari, Maroko 101 hari, dan Jepang 86 hari,” ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi memastikan bahwa pemerintah akan terus mengamati perkembangan situasi pandemi di seluruh kabupaten atau kota di Indonesia yang saat ini kondisinya masih terpantau aman.

Meski demikian, Budi mengingatkan seluruh masyarakat untuk waspada akan kenaikan kasus di setiap daerah.

"Walaupun memang jumlahnya masih kecil, positivity rate-nya masih rendah, bed occupancy rate (BOR) rumah sakitnya juga masih rendah, tapi kita mengikuti daerah-daerah ini agar jangan sampai kita terlambat kalau nanti ada kenaikan,” pesan Budi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/23/12130781/antisipasi-lonjakan-kasus-jelang-nataru-menkes-minta-pemda-tingkatkan

Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke