Salin Artikel

Serba-serbi Vaksin Covovax Asal India, Tingkat Kemanjuran hingga Efek Samping

Covovax diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt Ltd, India (SII). Selain nama itu, perusahaan juga menghadirkan produk vaksin dengan nama Covavax dan Novavax.

Vaksin tersebut dibuat dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1.

Covovax juga sudah memenuhi persyaratan evaluasi yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berikut ini fakta-fakta seputar vaksin Covovax:

• Tingkat kemanjuran (efikasi)

BPOM mengatakan, hasil evaluasi vaksin Covovax dari aspek khasiat menunjukkan, efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin ini setelah 7 hari pemberian dua dosis pada kelompok dewasa usia 18 tahun ke atas yaitu sekitar 89,7-90,4 persen pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan.

Sementara itu, efikasi vaksin ini pada kasus Covid-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat sekitar 86,9-100 persen.

Selanjutnya, efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9 persen.

Adapun hasil uji klinik fase 2/3 di India menunjukkan respons imun yang baik dari pengukuran 14 hari setelah pemberian Vaksin Covovax dosis kedua.

• Ketentuan penggunaan

Covovax dapat digunakan untuk kelompok dewasa usia 18 tahun ke atas dengan pemberian 5 mikrogram per dosis sebanyak dua kali dan interval pemberian 21 hari.

Vaksin ini disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius dan dapat disimpan menggunakan rantai dingin standar yang tersedia di negara-negara tropis.

• Efek samping

Berdasarkan hasil evaluasi secara terperinci dari aspek keamanannya, efek samping yang dilaporkan dari uji klinik Vaksin Covovax bersifat ringan hingga sedang.

Efek samping yang paling sering dilaporkan, antara lain nyeri lokal (23,9-32 persen), tenderness (9,9-11,4 persen), sakit kepala (15,5- 19,9 persen), kelelahan/fatigue (8,7-17,9 persen), nyeri otot/myalgia (8,5-15,5 persen), dan demam (3,5-14,4 persen).


• Uji klinis di 5 negara

Hasil evaluasi dari aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi Vaksin Covovax mengacu pada data uji pra-klinik dan uji klinik yang dilakukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris (United Kingdom/UK), dan Afrika Selatan.

SII juga telah melakukan uji klinik fase 2/3 di India.

Dikutip dari laman resmi Serum Institute of India Pvt Ltd, India (SII), dari uji klinis tahap ketiga di Amerika Serikat dan Meksiko menunjukkan vaksin Covovax memberikan perlindungan 100 persen terhadap kasus Covid-19 baik gejala sedang dan berat.

Sementara itu, uji klinis tanpa ketiga di Inggris menunjukkan vaksin ini memiliki tingkat kemanjuran 96,4 persen terhadap virus Corona dari Wuhan dan 86,3 persen terhadap varian Alpha atau B.1.1.7.

• Tentang Serum Institute of India

Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII) merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di dunia berdasarkan jumlah dosis yang diproduksi dan dijual secara global, yaitu lebih dari 1,5 miliar dosis.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1966 dan memproduksi obat-obatan imunobiologis termasuk vaksin. SII memasok vaksin yang murah dan terakreditasi WHO dan 170 negara.

SII hingga saat ini berkomitmen untuk memperkuat kesehatan global dan memelopori pengembangan vaksin demi melawan Covid-19.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/22/13524911/serba-serbi-vaksin-covovax-asal-india-tingkat-kemanjuran-hingga-efek-samping

Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke