KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap kehadiran vaksin Merah Putih dapat membuat Indonesia lebih handal dalam bidang teknologi pembuatan vaksin.
“Saya harap Indonesia bisa menguasai teknologi. Bukan hanya berbasis dari teknologi virus atau teknologi protein rekombinan maupun asam nukleat,” ujarnya seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Selasa (16/11/2021).
Untuk diketahui, vaksin Merah Putih dikembangkan peneliti Indonesia guna memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Vaksin tersebut dikembangkan dengan platform inactivated virus yang melibatkan berbagai institusi dalam konsorsium, termasuk Universitas Airlangga (Unair).
“Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga (Unair) yang telah mampu menghasilkan seed atau bibit vaksin dalam negeri,” ucap Budi.
Sebelumnya, Unair telah menyerahkan bibit vaksin Merah Putih ke PT Biotis Pharmaceutical di Aula Gedung Garuda Mukti pada Selasa (9/11/2021).
Dalam penyerahan tersebut, PT Biotis Pharmaceutical berperan sebagai salah satu mitra untuk memproduksi vaksin Merah Putih.
Untuk tahap uji pra-klinis vaksin Merah Putih telah melalui tahap satu, dua dan tiga kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik.
Adapun uji klinis tahap satu vaksin Merah Putih akan mulai dilakukan kepada 100 orang.
Kemudian, bibit vaksin akan diteruskan dengan uji klinis tahap dua kepada 400 orang pada Januari 2022, dan pada Februari 2022 akan dilakukan uji klinis terakhir kepada sekitar 1.000 orang.
Disamping perkembangan vaksin Merah Putih, pemerintah juga terus menggencarkan pentingnya protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Prokes yang dimaksud adalah menerapkan 6M, yaitu di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/16/15363441/lewat-vaksin-merah-putih-menkes-berharap-indonesia-kuasai-teknologi