Menurutnya, kerusakan itu sudah terjadi bertahun-tahun dan harus segera diperbaiki.
"Ya itu (banjir di Kalimantan) memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun," ujar Jokowi di Serang, Banten, Selasa (16/11/2021).
"Itu yang harus kita hentikan. Karena memang masalah utamanya ada di situ. Sungai Kapuas meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak. Itu yang nanti kita perbaiki," tegasnya.
Jokowi menuturkan, kemungkinan pada 2022 pemerintah akan membangun lokasi persemaian untuk penghijauan kembali.
Penghijauan itu nantinya akan menyasar daerah-daerah hulu dan daerah tangkapan hujan.
"Kita perbaiki. Karena memang kerusakannya ada di situ. Dan kedua memang ada hujan yang lebih ekstrem dari biasanya," tambah kepala negara.
Diberitakan, sudah hampir tiga pekan banjir melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) dan tak kunjung surut.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) pekan lalu, kerugian sementara tercatat sebanyak 21.000 unit rumah dan 5 jembatan terdampak, termasuk sejumlah sarana tempat ibadah terendam air.
Bahkan, dua warga dikabarkan meninggal dunia akibat banjir bandang dengan ketinggian 3-5 meter tersebut, masing-masing di Kecamatan Tempunak dan Binjai.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaulatan dan Logistik BPBD Sintang, Sugianto mengatakan, meskipun situasi banjir di Kalbar dilaporkan sudah berangsur surut, di daerah perhuluan banjir kembali terjadi.
Seperti di Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Serawai dan Ambalau.
"Ketinggian air masih berkisar satu sampai tiga meter," jelas Sugianto dalam pemberitaan Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Dalam update banjir Sintang Kalimantan Barat tersebut juga dikatakan bahwa saat ini masih ada sebanyak 32.919 jiwa warga terdampak yang mengungsi, dan masyarakat terdampak juga mulai terserang penyakit gatal-gatal.
"Ada 32.919 jiwa yang telah diungsikan diri akibat banjir di Sintang. Mereka ditempatkan di 100 posko yang telah disiapkan," kata Sugianto.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/16/11420891/jokowi-banjir-kalimantan-akibat-kerusakan-daerah-tangkapan-hujan