Salin Artikel

Cerita Budiman Sudjatmiko 6 Kali Ditangkap, Sejak SMA Dituduh Teroris hingga Kasus 27 Juli

Budiman mengatakan, ia pertama kali ditangkap aparat saat masih duduk di bangku kelas I SMA karena dituduh sebagai teroris.

"Saya kan pernah ditangkap enam kali, sejak SMA. SMA malah saya pernah ditangkap dianggap teroris," kata Budiman dalam wawancra di program "Beginu" di kanal YouTube Kompas.com, dikutip Selasa (16/11/2021).

Budiman menuturkan, ia dicurigai sebagai teroris karena ia bukan umat Katolik tetapi berada di sekitar gereja pada malam Natal.

Ia mengatakan, sejak kecil ia memiliki seorang sahabat beragama Katolik yang sering mengajaknya ke gereja untuk melihat suasana Natal.

Namun, Budiman justru ditangkap oleh polisi hingga diinterogasi dan mengalami sejumlah penyiksaan.

"Langsung ketahuan saya bahwa saya bukan umat Katolik, ditangkap, diinterogasi. Di situlah saya pertama kali diinterogasi di kepolisian, dipukul, disiksa segala macam untuk menunjukkan bahwa 'kamu teroris ya, ngapain kamu ke gereja, kamu bukan orang Katolik'," kata Budiman.

Saat duduk di bangku kelas 3 SMA, Budiman kembali ditangkap karena membuat kelompok diskusi di sekolahnya. Hasilnya, ia diinterogasi di kantor Dinas Sosial Politik Bogor.

Selanjutnya, Budiman juga pernah ditangkap di Yogyakarta saat berunjuk rasa mengenai solidaritas petani.

"Jadi yang mengejar-ngejar saya adalah tentara-tentara, malam-malam sendirian saya sampai masuk jurang hujan-hujan. Kalau ketangkap mati mungkin saya," ujar Budiman.

"Akhirnya lolos dari situ, ketangkapnya di Surabaya malah, di terminal bus sama teman-teman saya. Diintergoasi di kantor Bakornastrada di Kodam Brawijaya, ya lumayan itu penyiksaannya," kata dia.

Budiman mengatakan, hal yang paling menderitakan selama diinterogasi bukanlah saat disiksa secara fisik, tetapi ketika melihat temannya disiksa karena tidak tega.

Selain itu, Budiman juga merasa tidak tega saat harus memukul teman sendiri apabila memberikan keterangan yang tidak sesuai saat dikonfrontasi.

"Kami diinterogasi sendiri-sendiri, kan kami ngarang nih, ditemukan, dikonfrontasi, (keterangannya) beda, kita harus pukul teman kita. Ketika saya salah, teman saya pukul saya, paling enggak asik kan begitu," kata Budiman.

Ia melanjutkan, ia ditangkap kelima kalinya di Cilacap saat mengorganisir buruh perkebunan dan penangkapan terakhirnya terjadi setelah ia dan sejumlah aktivis Partai Rakyat Demokratik dituduh mendalangi kerusuhan 27 Juli 1996.

Dari berbagai penangkapan dan interogasi yang telah dijalaninya, Budiman mengaku mendapat satu pelajaran yakni bagaimana cara berdebat.

Budiman mengatakan, para interogator yang pernah dihadapinya merupakan guru debat baginya, karena ia harus bisa meyakinkan interogator tersebut dalam situasi yang sulit.

"Saya belajar berdebat dari interogator-interogator saya untuk quick response gitu ya, menghadapi situasi yang tiba-tiba muncul fakta baru, itu saya akui guru berdebat saya," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/16/11352571/cerita-budiman-sudjatmiko-6-kali-ditangkap-sejak-sma-dituduh-teroris-hingga

Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke