Salin Artikel

Stafsus Menko PMK Sebut Pembukaan Prodi LPTK Cenderung Tanpa Perencanaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meminta lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) lebih cermat dalam memperhitungkan kebutuhan program studi (prodi).

Staf Khusus Menko PMK, Ravik Karsidi mengatakan, LPTK sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan karena bertanggung jawab sebagai lembaga pencetak guru.

Sayangnya, menurut dia, LPTK saat ini cenderung tanpa perencanaan sehingga berefek negatif terhadap para lulusannya.

"Sekarang ini LPTK kecenderungannya tanpa perencanaan. Hanya mementingkan jumlah, akhirnya lulusannya tidak tertampung di dunia kerja," kata Ravik, dalam acara Rakernas Asosiasi LPTK PTMA ke-XI, dikutip dari siaran pers, Senin (15/11/2021).

Ravik mengatakan, penyiapan guru dan tenaga pendidik harus dilakukan seperti sekolah kedinasan.

Contohnya, dengan menerapkan sistem on dan off agar ada jaminan bagi lulusan LPTK untuk terserap di dunia kerja.

Ravik pun mengingatkan agar jangan sampai LPTK membentuk prodi melihat tren jurusan yang sedang ramai peminatnya.

"Itulah yang disebut demand driven. Jangan karena jurusan A ramai peminat kemudian LPTK ramai-ramai buka prodi itu. Harusnya dihitung setelah lulus akan ke mana bekerjanya," kata dia.

Ravik pun mengimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengingatkan LPTK terkait hal tersebut.

Menurut dia, kebutuhan yang tepat harus diperhitungkan agar hasilnya pun tepat dan bermanfaat.

"Orientasi supply driven harus diubah menjadi demand driven. Hitunglah dengan cermat membuka prodi yang memang dibutuhkan," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/15/14080891/stafsus-menko-pmk-sebut-pembukaan-prodi-lptk-cenderung-tanpa-perencanaan

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke