Salin Artikel

"Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai", Aksi BRSDM Wujudkan Ekonomi Biru dan Laut Sehat

KOMPAS.com – Dalam rangka mendukung program Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera, Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menyelenggarakan aksi “Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai”, Selasa (26/10/2021).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Aksi Pemuda Jaga Iklim yang diinisiasi oleh EcoNusa Foundation dan diselenggarakan bertepatan dengan semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kementerian KP.

Adapun pelaksanannya digelar secara serentak di 45 satuan kerja BRSDM dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Dalam aksi itu, BRSDM turut menggandeng masyarakat kelautan dan perikanan serta pemerintah daerah setempat dengan empat kegiatan utama.

Empat kegiatan itu, yakni penanaman 22.810 vegetasi pantai dan tanaman pelindung yang terdiri dari mangrove, cemara laut, tabebuya, dan lainnya serta kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai.

Kemudian ada juga transplantasi terumbu karang dan penanaman 50 coral tree dan 65 Wakatobi sea bamboo serta pelepasliaran 2.000 benih lobster hasil pendederan hatchery dari tangkapan Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) dan penebaran 2.200 benih ikan baronang hasil pembenihan balai riset.

Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono terus meminta semua pihak, khususnya generasi muda, untuk peduli terhadap pantai. Salah satu caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Menurut dia, kesehatan laut merupakan tanggung jawab semua pihak. Hal inilah yang mendorong diadakannya Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai.

“Penanaman vegetasi pantai harus dilakukan berkelanjutan dan dilaksanakan secara swadaya. Seluruh satuan pendidikan KP, baik menengah maupun tinggi, harus punya pemahaman terkait kepedulian terhadap laut,” tutur Trenggono, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (27/10/2021).

Tidak hanya itu, Trenggono juga berpesan kepada generasi muda untuk bergerak menjadi wirausaha di sektor budi daya perikanan.

“(Budi daya perikanan) sangat penting untuk peningkatan ekspor yang didukung hasil riset kelautan dan perikanan,” ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana Kepala BRSDM Kementerian KP Kusdiantoro mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan wilayah pesisir dan sungai dari sampah.

“Termasuk penanaman vegetasi pantai untuk rehabilitasi ekosistem pesisir dan mencegah abrasi di pantai,” tuturnya.

Menurut dia, Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai merupakan aksi menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan pesisir dan sungai.

"Gerakan ini juga merupakan bagian dari upaya menjaga keberlanjutan sumber daya. Mari kita laksanakan pembangunan kelautan dan perikanan dengan menerapkan prinsip ekonomi biru, agar laut tetap sehat dan masyarakat semakin sejahtera," ajaknya.

Pelatihan akbar

Beberapa hari sebelum aksi Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai digelar, tepatnya pada 22-23 Oktober, BRSDM mengadakan pelatihan akbar dengan 22 tema kelautan dan perikanan.

Pelatihan tersebut digelar secara virtual dan serentak oleh lima Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) lingkup BRSDM.

Terdapat total 10.000 peserta dari berbagai kalangan masyarakat yang mengikuti kegiatan itu.

Banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan membuat pihak BRSDM mengajukan permintaan rekor kepada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Peserta Pelatihan Virtual Perikanan Terbanyak se-Indonesia.

Selain aksi Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai serta pelatihan akbar, HUT ke-22 Kementerian KP turut diramaikan dengan aksi donor darah di 15 satuan kerja lingkup BRSDM.

Pelaksanannya berkolaborasi dengan unit pelaksana teknis (UPT) lain yang berada pada satu wilayah kerja.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/27/21151681/generasi-muda-peduli-pesisir-dan-sungai-aksi-brsdm-wujudkan-ekonomi-biru-dan

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke