JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta menilai, kasus peretasan situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merupakan pukulan telak, karena lembaga yang bertugas menjalankan keamanan dan ketahanan siber itu justru kebobolan.
"Ini pukulan telak bagi kita semua. Ini menunjukkan entitas-entitas negara yang sudah seharusnya terjamin keamanan dan ketahanan siber (KKS)-nya justru malah kebobolan," kata Sukamta saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menegaskan, audit terhadap keamanan dan ketahanan siber harus terus dilakukan secara berkala khususnya di setiap instansi publik.
Selain itu, perlu juga dilakukan update sistem KKS secara berkala mengikuti teknologi yang terus berkembang. Ini harusnya bisa dilakukan oleh BSSN.
"Tapi, BSSN perlu ditopang secara lebih kuat untuk bisa melaksanakan tugasnya secara lebih maksimal. Untuk itu diperlukan RUU KKS yang menjadi payung hukum BSSN dalam menjalankan tupoksinya," kata Sukamta.
Sukamta menuturkan, RUU KKS pernah dibahas oleh DPR pada periode 2014-2019 tetapi tak tuntas karena waktu yang mepet dan konten drafnya masih perlu banyak perbaikan.
Ia mengatakan, RUU KKS sesungguhnya bisa masuk usulan Program Legislasi Nasional. Namun, RUU itu terpaksa mengalah dulu karena keterbatasan dan pertimbangan skala prioritas di mana Komisi I DPR masih fokus menyelesaikan RUU Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP).
"RUU PDP dan RUU KKS sama-sama penting, keduanya saling melengkapi. Saya berharap RUU PDP segera selesai, agar RUU KKS bisa kembali dibahas. Dengan RUU KKS, negara akan punya sistem nasional yang menjaga agar siber secara nasional aman dan tahan dari serangan-serangan siber," kata Sukamta.
Diberitakan, situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN menjadi sasaran peretasan berupa perubahan halaman muka.
Peretasan situs yang beralamat di www.pusmanas.bssn.go.id itu pertama kali diungkapkan oleh pengguna Twitter, @son1x777, Rabu (20/10/2021).
Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengungkapkan, unggahan tersebut bertuliskan "Hacked by theMx0nday", yang artinya diretas oleh theMx0nday.
"Dituliskan oleh pelaku bahwa aksi ini dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil," ujar Pratama dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/26/12102531/situs-bssn-diretas-anggota-komisi-i-pukulan-telak