Menurut Nadia hal itu disebabkan karena masih banyaknya lansia yang salah persepsi terkait vaksinasi Covid-19.
“Masih ada mispersepsi dari para lansia, dikatakan umur mereka harusnya tidak mendapatkan vaksin karena efek sampingnya timbul lebih banyak,” jelas Nadia dalam diskusi virtual, Kamis (21/10/2021).
Kemudian munculnya hoaks yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 akan berdampak buruk pada orang dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Nadia menegaskan bahwa mestinya orang dengan komorbid harus mendapatkan vaksinasi.
“Padahal yang punya komorbid harus diprioritaskan vaksin,” ucap dia.
Vaksinasi Covid-19 untuk lansia, lanjut Nadia menjadi tantangan tersendiri untuk pemerintah.
Sebab hingga hari ini, baru 7,8 juta masyarakat atau sebesar 33 persen dari total target vaksinasi lansia yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Kemudian baru 4,9 juta masyarakat yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua atau setara dengan 22 persen.
Pemerintah menargetkan 21,5 juta sasaran vaksinasi Covid-19 untuk lansia.
“Padahal vaksinasi Covid-19 untuk lansia menjadi prioritas dimana kita tahu mereka punya kerentanan yang tinggi untuk kematian dan sakit yang berat,” imbuhnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/21/18064691/vaksinasi-covid-19-lansia-rendah-kemenkes-sebut-karena-mispersepsi-dan-hoaks