Salin Artikel

Pengamat: Kasus Korupsi 4 Kader Golkar Tak Pengaruhi Elektabilitas, Publik Cepat Lupa

Adi berpandangan, kasus korupsi yang menimpa kader partai hanya memberikan sentimen negatif untuk sesaat dan akan cepat dilupakan oleh publik.

"Kalau bicara tentang elektabilitas saya kira tidak ada pengaruh yang signifikan ya, paling cuma sentimen negatif sesaat yang kemudian publik cepat lupa dengan apa yang dilakukan oleh partai yang kadernya terjaring kasus korupsi," kata Adi saat dihubungi, Kamis (21/10/2021).

Adi menuturkan, survei pun membuktikan bahwa elektabilitas Partai Golkar selalu berada di posisi tiga besar, menandakan isu korupsi tidak menjadi pertimbangan publik dalam memilih partai.

Menurut dia, dalam menentukan pilihan pada pemilu, publik lebih banyak mempertimbangkan hal-hal yang dilakukan partai saat menjelang pemilu.

"Itu paradoksnya pemilih kita, di satu sisi banyak menghujat kader partai yang kena kasus korupsi, tetapi mereka tidak pernah memberikan hukuman," kata Adi.

Di sisi lain, menurut Adi, Partai Golkar memang memiliki pengalaman dalam menangani isu-isu yang merugikan partai tersebut, contohnya pada Pemilu 2004 Golkar tetap keluar jadi pemenang meski partai itu lekat dengan stigma Orde Baru yang baru runtuh.

"Itu artinya Golkar pandai menggunakan sentimen politik publik yang memorinya pendek dan memang penentu akhirnya adalah permainan di akhir," ujar Adi.

Adi mengatakan, situasi ini tidak hanya berlaku bagi Golkar tetapi juga partai-partai lainnya karena PDI-P dan Gerindra yang sejumlah kadernya sempat terseret kasus korupsi pun elektabilitasnya tetap bertengger di posisi tiga besar.

Menurut Adi, situasi berbeda dialami Partai Demokrat yang perolehan suaranya turun drastis pada Pemilu 2014 setelah partai tersebut diterpa berbagai kasus korupsi.

Adi berpandangan, Demokrat memiliki nasib berbeda karena kader-kader Demokrat yang terjerat kasus korupsi merupakan elite-elite partai seperti mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum dan mantan Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

"Itu kan korupsi berjemaah yang dilakukan elite-elite kunci yang ada di Demokrat saat itu makanya langsung dihukum rakyat. Nah kalau cuma yang terjaring kasus korupsi itu satu anggota dewan, satu kepala daerah, tendangan hukuman publik itu tidak terasa," kata Adi.

Terdapat empat kader Golkar yang terjerat kasus korupsi dalam kurun waktu satu bulan terakhir yakni Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, dan Bupati Kuantan Singingi Andi Putra.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/21/13514171/pengamat-kasus-korupsi-4-kader-golkar-tak-pengaruhi-elektabilitas-publik

Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke