Salin Artikel

Bertambah 1.083, Kasus Varian Baru Covid-19 di Indonesia Jadi 4.115

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus varian baru di Indonesia mencapai 4.115 orang pada 16 Oktober 2021.

Semua jumlah tersebut terdiri dari tiga varian baru virus corona, yaitu Alpha, Beta, dan Delta yang tersebar di 34 provinsi.

Dari jumlah itu, kasus varian Delta mendominasi yaitu sebanyak 4.025, lalu Alpha sebanyak 68, dan Beta 22.

Kasus varian baru Covid-19 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 1.237, kemudian disusul Jawa Barat 612, Kalimantan Timur 393, Jawa Tengah 240, dan Sumatera Utara 137.

Total kasus varian baru Covid-19 ini mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya.

Pada 2 Oktober 2021, kasus varian baru di Indonesia berjumlah 3.032 orang yang juga tersebar di 34 provinsi Indonesia.

Saat itu, varian Delta juga paling mendominasi yaitu sebanyak 2.945, lalu disusul varian Alpha sebanyak 65, dan Beta 22.

Berikut sebaran 4.115 kasus varian baru Covid-19 di Indonesia.

Aceh
Delta: 54 kasus

Sumatera Utara
Alpha: 2
Delta: 135

Riau
Alpha: 1
Delta: 30

Kepulauan Riau
Alpha: 7
Delta: 29

Sumatera Barat
Delta: 75

Jambi
Delta: 123

Sumatera Selatan
Alpha: 1
Delta: 58

Kepulauan Bangka Belitung
Delta: 43

Bengkulu
Delta: 22

Lampung
Alpha: 1
Delta: 6

DKI Jakarta
Alpha: 37
Beta: 12
Delta: 1.188

Banten
Delta: 28

Jawa Barat
Alpha: 13
Beta: 7
Delta: 592

Jawa Tengah
Alpha: 1
Delta: 239

D.I Yogyakarta
Delta: 67

Jawa Timur
Alpha: 3
Beta: 3
Delta: 50

Bali
Alpha: 1
Beta: 1
Delta: 52

NTB
Delta: 65

NTT
Delta: 102

Kalimantan Barat
Delta: 56

Kalimantan Tengah
Delta: 3

Kalimantan Selatan
Alpha: 1
Delta: 111

Kalimantan Utara
Delta: 60

Kalimantan Timur
Delta: 393

Sulawesi Barat
Delta: 37

Sulawesi Selatan
Delta: 25

Sulawesi Tengah
Delta: 65

Sulawesi Tenggara
Delta: 20

Sulawesi Utara
Delta: 100

Gorontalo
Delta: 29

Maluku Utara
Delta: 44

Maluku
Delta: 43

Papua Barat
Delta: 24

Papua
Delta: 53

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/21/12543471/bertambah-1083-kasus-varian-baru-covid-19-di-indonesia-jadi-4115

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke