JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal 2021, pemerintah berupaya menekan penularan Covid-19, salah satunya melalui program vaksinasi.
Penyuntikan vaksin Covid-19 dimulai pada 17 Januari 2021 dan dilakukan bertahap, menyasar tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok rentan serta masyarakat umum.
Vaksin yang digunakan pun beragam, mulai dari vaksin Sinovac hingga Pfizer. Vaksin diperoleh dari berbagai mekanisme, yakni pembelian langsung, diplomasi bilateral hingga sumbangan dari berbagai negara sahabat.
Dikutip dari laporan Capaian Kinerja 2021, Rabu (20/10/2021), total vaksin yang diperoleh Indonesia hingga 4 oktober 2021 sebanyak 280.527.920 dosis.
Jumlah ini berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Jumlah tersebut terdiri dari 219.676.280 dosis vaksin Sinovac, 28.190.720 dosis vaksin AstraZeneca, 8.450.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna serta 15.710.760 dosis vaksin Pfizer.
Upaya untuk mendapatkan vaksin dari luar negeri juga dibarengi dengan inisiatif untuk memproduksi vaksin di dalam negeri, salah satunya vaksin Merah Putih.
Diplomasi pun dilakukan lewat jalur bilateral dan multilateral. Indonesia juga memperjuangkan kesetaraan akses ini untuk seluruh bangsa, karena melawan Covid-19 mustahil tanpa keadilan akses terhadap vaksin.
Meski demikian, pemerintah mengalami kendala dalam mendekatkan vaksin ke akar rumput dan ke seluruh negeri.
Kondisi geografis, birokrasi gemuk dan terbatasnya vaksinator merupakan beberapa kendala. Namun, persoalan geografis berhasil diatasi dengan akses transportasi dan partisipasi warga.
Kemudian, birokrasi rumit dipangkas dan opsi terbatasnya vaksinator dipecahkan dengan pelibatan bidan, TNI, Polri, kampus dan relawan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/20/10482961/capaian-kinerja-pemerintah-280-juta-dosis-vaksin-covid-19-berhasil-diperoleh