Amali mengatakan, ketujuh atlet tersebut kemudian pulang ke daerahnya masing-masing menggunakan pesawat.
Akan tetapi, sesampai mereka di daerah masing-masing, hasil tes PCR yang dilakukan selama menjalani isolasi keluar dan menyatakan bahwa ketujuh atlet tersebut positif Covid-19.
"Jadi bukan kabur, karena pemberitaan selama ini seolah-olah ada celah," kata Amali.
Amali menjelaskan, mereka menjalani tes antigen karena hasil tes PCR sendiri cukup lama.
Hal itu terjadi karena adanya keterbatasan laboratorium PCR.
Dengan demikian, ia menyatakan, jika kabur, ketujuh atlet ini dipastikan tidak akan bisa pulang.
Sebab, salah satu syarat kepulangan mereka adalah dengan membawa surat hasil antigen.
Selain itu, Amali juga memastikan bahwa pengawasan terhadap tempat karantina sangat ketat.
"Ketat, saya pantau terus," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada tujuh atlet PON yang positif Covid-19 dan kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa isolasi.
Menurut dia, tujuh atlet tersebut telah berhasil pulang ke tempat asalnya, yakni satu orang ke Tarakan, dua orang ke Jambi, tiga orang ke Sidoarjo, dan satu orang ke Yogyakarta.
Budi menyampaikan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar tujuh atlet yang sudah pulang ke kota asalnya bisa kembali melakukan karantina di daerahnya masing masing.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/13/10285441/7-atlet-pon-keluar-dari-tempat-isolasi-bermodalkan-hasil-tes-antigen-padahal