Salin Artikel

Kasus Covid-19 di PON XX Papua, Anggota DPR: Lakukan Mitigasi agar Klaster Tak Membesar

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Rahmad Handoyo menekankan perlunya mitigasi agar penularan Covid-19 dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dapat dikendalikan.

"Paling penting, jangan sampai klaster di PON itu membesar. Segera konsolidasi untuk kita kendalikan. Mitigasi agar klasternya tidak membesar," kata Rahmad saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Rahmad menyarankan, tahap pertama yang perlu dilakukan yakni isolasi para atlet dan oficial yang terpapar Covid-19.

Para atlet dan oficial PON, kata Rahmad, tidak diizinkan keluar wilayah Papua sebelum dinyatakan negatif Covid-19.

"Agar penyebaran tidak meluas. Maka sebelum pulang, ini juga harus steril dulu. Enggak boleh pulang dari Papua sebelum dinyatakan negatif," jelasnya.

Langkah mitigasi ini ia yakini mampu mengendalikan penyebaran virus agar tidak meluas hingga ke tempat wilayah di mana atlet dan oficial berasal.

Rahmad mengatakan, konsolidasi secara menyeluruh juga diperlukan mengingat perhelatan PON sudah membuat pergerakan mobilitas tinggi ke Papua.

"Ini kan sudah memunculkan mobilitas tinggi, dari Jawa, Bali ke luar Pulau Jawa menuju PON," imbuh dia.

Atas kasus Covid-19 pada ajang PON XX Papua, Rahmad meminta semua pihak untuk belajar bahwa mobilitas tinggi pasti menyebabkan penyebaran virus Corona.

Oleh karena itu, ia mengimbau semua pihak berhati-hati dalam berkegiatan atau beraktivitas di luar, terutama yang melibatkan banyak orang.

Protokol kesehatan, kata dia, menjadi kunci agar seseorang tidak terpapar virus corona ketika beraktivitas.

"Jangan sampai kita lengah terhadap protokol kesehatan. Kita wajib menggunakan itu. Meski memang sulit kita hindari, zero penularan ketika begitu banyak melibatkan orang," kata Rahmad.

Bahkan olimpiade pun juga ada klaster Covid-19. Paling penting sekarang bagaimana klaster PON itu tidak membesar dan dapat kita kendalikan," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 dalam ajang PON XX Papua meningkat setiap harinya, setelah ada penambahan dua kasus pada 9 Oktober 2021 sehingga total atlet dan oficial yang terpapar menjadi 45 orang.

Besoknya, yaitu 10 Oktober 2021, kasus Covid-19 dalam perhelatan olahraga itu terus bertambah menjadi 65 kasus.

Terkini, pada Senin (11/10/2021) siang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap pembaruan data atlet dan oficial yang terpapar Covid-19 menjadi 83 kasus.

“Tadi siang itu menjadi 83 kasus konfirmasi dan memang terjadi konsentrasi di beberapa cabor, seperti judo, sepatu roda, motorcross, panahan, dan kriket," ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin.

Budi menegaskan, pihaknya akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan.

Selanjutnya, Budi juga menilai peningkatan penerapan prokes masih bisa dilakukan dengan memberikan wewenang yang lebih besar kepada Satgas Covid-19 di daerah.

“Agar ke depannya untuk acara-acara besar seperti ini ada perbaikan-perbaikan di prokes yang bisa kami lakukan,” tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/11/17511861/kasus-covid-19-di-pon-xx-papua-anggota-dpr-lakukan-mitigasi-agar-klaster-tak

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke