Salin Artikel

Kuasa Hukum Korban Pemerkosaan di Luwu Timur Desak Polisi Lakukan Penyelidikan Kembali

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian diminta membuka kembali penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan terhadap tiga orang anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh ayah mereka.

Kuasa hukum Lydia (nama samaran), ibu kandung dari ketiga anak tersebut, Abdul Azis Dumpa mengatakan bahwa Mabes Polri telah menyatakan jika dugaan peristiwa pemerkosaan itu benar-benar terjadi. 

“Yang pasti mereka (polisi) mengakui kasusnya ada. Mabes Polri sudah komentar,” terang Azis dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Menurut dia, aparat kepolisian semestinya tidak perlu menunggu bukti baru untuk kembali memulai penyelidikan. Sebaliknya, penyelidikan perlu dilakukan untuk menemukan bukti-bukti terkini.

“Jangan membebankan pembuktian pada korban. Karena kewenangan menyidik ada pada Polri,” ungkapnya.

Azis menambahkan, pihaknya telah menyerahkan hasil tes psikologi terhadap ketiga anak Lydia kepada Polda Sulawesi Selatan pada 6 Maret 2020.

Adapun pemeriksaan psikologi itu dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Luwu Timur pada ketiga anak Lydia 20 Desember 2019.

“Dalam laporan itu dinyatakan anak korban mengalami kecemasan akibat kekerasan seksual yang dialami, yang dilakukan oleh ayah kandung korban beserta dua temannya,” jelas dia.

“Tidak ditemukan trauma pada para anak tidak berarti pencabulan tersebut tidak terjadi,” tutur Azis.

Selain itu, Azis juga menyatakan bahwa Lydia mempunyai bukti foto yang berbeda dengan hasil visum pihak kepolisian.

Penyidik Polres Luwu Timur menyatakan dari hasil visumnya tidak terdapat ada tanda-tanda bekas kekerasan.

Sementara pihak Lydia memiliki bukti bahwa terdapat kerusakan pada organ vital anaknya.

“Saya pikir alasan-alasan itu sudah cukup menjadi alasan kasusnya dibuka kembali, penyelidikannya dilanjutkan,” imbuh dia.

Diketahui dugaan pemerkosaan ini menjadi perhatian publik setelah artikel hasil reportase Project Multatuli diunggah pada Rabu (6/10/2021).

Reportase itu berisi cerita Lydia yang mengaku kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan mantan suaminya pada ketiga anaknya tidak dilanjutkan oleh Polres Luwu Timur.

Pihak kepolisian mengklaim bahwa reportase itu hoaks, dan menyatakan bahwa kasus tidak dilanjutkan karena tidak menemukan cukup alat bukti.

Bahkan website Project Multatuli sempat diretas dengan mekanisme Ddos pada Rabu malam.

Ddos adalah peretasan yang membuat sebuah website tersebut tidak bisa diakses atau dikunjungi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/08/18561181/kuasa-hukum-korban-pemerkosaan-di-luwu-timur-desak-polisi-lakukan

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke