Salin Artikel

Wapres Yakin Jateng Siap Penuhi Target Pengurangan Kemiskinan Ekstrem

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin Provinsi Jawa Tengah siap memenuhi target pengurangan kemiskinan ekstrem.

Menurut Ma'ruf, Jateng telah menjalankan beberapa program seperti stimulan jamban (perbaikan sanitasi), jaminan kesehatan non-kuota, kartu tani/nelayan, dan dukungan start up.

Kemudian, pendampingan desa baik yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) maupun menggandeng perguruan tinggi.

"Saya yakin Provinsi Jawa Tengah siap untuk memenuhi target pengurangan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024," ujar Ma'ruf saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Kamis (7/10/2021), dikutip dari siaran pers.

Namun, Ma'ruf tak menyebutkan besaran target penurunan yang telah ditetapkan.

Jika mengacu laman Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jateng, pemprov menargetkan penurunan rata-rata 1 persen per tahun.

Rata-rata tersebut dihitung dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Target angka kemiskinan di Jateng pada 2023 sebesar 7,48 persen.

Adapun tingkat kemiskinan Jawa Tengah pada 2018 tercatat 11,19 persen dari total jumlah penduduk.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf melakukan rapat bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lima bupati.

Lima kabupaten yang jadi prioritas penanggulangan kemiskinan yakni Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang dan Brebes.

Jateng menjadi satu dari lima provinsi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem tahun 2021. Daerah lainnya yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

"Kami mengapresiasi inisiatif dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang telah dilakukan selama ini," kata dia.

Pemilihan lima kabupaten prioritas di Jawa Tengah dan 35 kabupaten secara nasional tidak hanya didasarkan pada kriteria persentase tingkat kemiskinan ekstrem, tetapi juga dikombinasikan dengan jumlah masyarakat miskin ekstrem.

Sebab, jika hanya menggunakan persentase tingkat kemiskinan ekstrem, maka prioritas wilayah akan jatuh di sebagian besar wilayah timur Indonesia.

Sedangkan, apabila hanya menggunakan kriteria jumah penduduk miskin ekstrem maka prioritas wilayah umumnya berada di wilayah barat Indonesia.

"Karena itu pemilihan wilayah prioritas untuk pengurangan kemiskinan ekstrem menggunakan dua kriteria agar lebih berimbang," kata Ma'ruf.

Selain itu, Ma'ruf menuturkan, ukuran tingkat kemiskinan ekstrem juga mengacu pada definisi Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu sebesar 1,9 dolar AS purchasing power parity (PPP) per kapita per hari.

Kemiskinan ekstrem juga dinilai bukan berdasarkan ukuran tingkat kemiskinan umum yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebesar 2,5 dolar AS PPP per kapita per hari.

Berdasarkan ukuran tersebut total jumlah penduduk miskin ekstrem di Jawa Tengah mencapai 581.968 jiwa.

Di Kabupaten Banyumas, tingkat kemiskinan ekstremnya 6,83 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 116.330 jiwa.

Kabupaten Banjarnegara memiliki tingkat kemiskinan ekstrem 7,23 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 67.010 jiwa.

Tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kebumen sebesar 7,68 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 92.190 jiwa.

Kemudian, Kabupaten Pemalang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 9,52 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 124.270 jiwa.

Selanjutnya, tingkat kemiskinan Kabupaten Brebes tercatat 10,34 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 197.520 jiwa.

"Oleh karena itu, tahun 2021 yang tinggal 3 bulan lagi akan disiapkan bantuan berupa tambahan uang tunai khusus untuk rumah tangga miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas di Jawa Tengah dengan menggunakan data yang sekarang tersedia," ucap Ma'ruf.

Program tambahan bagi lima kabupaten prioritas tersebut berasal dari program sembako dan bantuan langsung tunai (BLT) desa.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/07/12061781/wapres-yakin-jateng-siap-penuhi-target-pengurangan-kemiskinan-ekstrem

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke