Namun, Zainut menegaskan bahwa teknologi tetap tidak bisa menggantikan peran para pendidik.
Hal itu ia katakan dalam acara Konferensi Internasional ke-7 tentang Pendidikan dalam Masyarakat Muslim yang digelar secara virtual oleh UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
"Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan, melalui bantuan teknologi," kata Zainut dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).
"Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik, guru maupun dosen, serta interaksi pembelajaran antara pelajar dan pengajar," lanjut dia.
Menurut Zainut, edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, dan kompetensi.
Ia mengatakan, paradigma berpikir tentang pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, nilai dan tradisi yang melekat pada budaya bangsa jangan sampai terabaikan.
Produk pendidikan, lanjut dia, harus mampu untuk menjawab kebutuhan masa depan kemanusiaan.
"Cara kita berinteraksi dalam pendidikan, desain kurikulum dan pembelajaran sampai pada bagaimana kita mengoptimalkan teknologi sebagai piranti penting mengembangkan pendidikan harus mengalami penyesuaian," ujarnya.
Ia menambahkan, setiap individu diminta untuk terus kreativitas dan inovasinya dalam menggunakan teknologi bagi pengembangan dunia pendidikan.
Sebab, pendidikan, bukan hanya transmisi pengetahuan, tetapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.
"Situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi, di mana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran dengan baik," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/06/15545941/wamenag-teknologi-bermanfaat-besar-di-tengah-pandemi-tapi-tak-dapat