Salin Artikel

Polri: 3.609 Warga Mengungsi Setelah Kerusuhan di Yahukimo

Ribuan pengungsi itu antara lain berada di Mapolres Yahukimo, Gereja Gidi Evanhastia, dan Koramil Dekai.

"Warga sekitar Yahukimo yang masih mengungsi, masih meminta perlindungan, tercatat 3.609 orang masih berlindung pada beberapa tempat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Meski begitu, Rusdi memastikan situasi dan kondisi di Yahukimo saat ini kondusif.

Menurut dia, aparat gabungan TNI-Polri telah memulihkan situasi secara optimal.

"Aparat keamanan TNI-Polri berkekuatan 3 satuan setara kompi (SSK) berada di Yahukimo untuk memulihkan kembali situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Yahukimo," ujar dia.

Rusdi menyebut, saat ini Polda Papua telah menetapkan 22 orang tersangka dalam kasus kerusuhan tersebut.

Sebanyak 22 tersangka itu merupakan bagian dari 56 orang yang sebelumnya ditangkap polisi. Rusdi mengatakan, jumlah tersangka kemungkinan bisa bertambah.

"Penyidik masih mendalami dan kemungkinan akan bertamhah tersangka itu cukup besar," kata dia.

Kerusuhan yang terjadi di Yahukimo, Papua, pada Minggu (3/10/2021) diduga dipicu informasi hoaks penyebab kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup.

Para pelaku yang diduga berasal dari Suku Kimyal menyerang masyarakat dari Suku Yali. Mereka mendapatkan informasi bohong via telepon bahwa Abock meninggal karena dibunuh lawan politiknya.

Dalam peristiwa kerusuhan ini, enam warga tewas dan puluhan luka-luka. Enam orang yang meninggal adalah lima warga Suku Yali dan seorang pelaku penyerangan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/06/15341821/polri-3609-warga-mengungsi-setelah-kerusuhan-di-yahukimo

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke