Salin Artikel

Sekjen Lodewijk F Paulus Dipertimbangkan Golkar Gantikan Azis Syamsuddin

"Pak Sekjen adalah bagian daripada yang memang menjadi perhatian tentu di Pak Ketua Umum. Karena memiliki kira-kira banyak kelebihan di antara banyak kelebihan yang dimiliki oleh beliau, dan kader-kader lain juga memiliki kira-kira kemampuan yang sama dengan Pak Sekjen," kata Supriansa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/9/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Tanpa menyebut nama, Supriansa mengatakan, ada nama-nama lain selain Lodewijk yang dipertimbangkan oleh Airlangga untuk dijadikan sebagai wakil ketua DPR.

Ia pun menegaskan, keputusan akhir mengenai nama pengganti Azis sepenuhnya berada di tangan Airlangga.

"Banyaklah kalau di Partai Golkar. Ya doakan semoga siapa nanti disebutkan dalam surat keputusan Bapak Ketua Umum Partai Golkar Pak Airlangga, maka itulah yang terbaik dari Golkar, terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Supriansa.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Azis sebagai tersangka kasus korupsi pengurusan perkara di Lampung Tengah dan menahannya.

Azis diduga menyuap bekas penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju.

Partai Golkar telah menerima surat pengunduran diri dari Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR dan segera memproses penggantian Azis.

Ketua Bidang Hukum DPP Golkar Adies Kadir menyatakan, nama pengganti Azis bakal diumumkan pada Selasa (28/9/2021).

Menurut dia, nama calon pengganti Azis sudah ada di kantong Airlangga.

"Rencananya Selasa sore diumumkan. Sepertinya nama sudah ada di kantong ketum," ujar Adies.

Berita ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul "Sekjen Golkar Lodewijk Paulus Menguat Jadi Wakil Ketua DPR Pengganti Azis Syamsuddin"


https://nasional.kompas.com/read/2021/09/27/13572531/sekjen-lodewijk-f-paulus-dipertimbangkan-golkar-gantikan-azis-syamsuddin

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke