Salin Artikel

Jokowi: Kebutuhan Baja dalam Negeri Sangat Besar, Jangan Biarkan Dimasuki Produk Luar Negeri

Sehingga, jangan sampai kebutuhan yang besar ini memicu semakin banyaknya produk baja luar negeri yang masuk ke Indonesia.

"Konsumsi baja kita sangat besar. Kalau kita tahu konsumsi baja kita sangat besar jangan dibiarkan ini dimasuki produk-produk dari luar," ujar Jokowi saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel Tbk di Cilegon, Banten, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/9/2021).

Jokowi melanjutkan, kebutuhan baja ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Saat ini baja bukan hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Melainkan juga pembangunan industri lainnya yang juga membutuhkan baja, misalnya industri otomotif.

Jokowi mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir ini kebutuhan baja Indonesia meningkat hingga 40 persen.

Oleh karena itu, kata dia, keberadaan pabrik Hot Strip Mill 2 dari PT Krakatau Steel ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan baja dalam negeri.

Jokowi menjelaskan, pabrik ini punya kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.

"Poduksinya akan terus kita tingkatkan sampai mencapai 4 juta ton per tahun dan dengan beroperasinya pabrik ini kita dapat memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, jadi tidak ada lagi impor-impor yang kita lakukan," tutur Jokowi.

"Sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita, yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor indonesia. Sehingga kita harapkan bisa menghemat devisa Rp 29 triliun per tahun. Ini angka yang sangat besar sekali," lanjutnya.

Jokowi pun berpesan agar kualitas produk baja yang dihasilkan tidak kalah dengan kualitas produk impor.

Sehingga selain bisa memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri, pabrik baja ini juga mampu menghasilkan komoditas yang mampu bersaing di tingkat regional dan global.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/21/13420191/jokowi-kebutuhan-baja-dalam-negeri-sangat-besar-jangan-biarkan-dimasuki

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke