Salin Artikel

Menko PMK Ingatkan Panitia PON XX Papua Perhatikan Kesiapan Layanan Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan panitia penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan Dinas Kesehatan Papua memperhatikan kesiapan layanan kesehatan.

Selain karena gelaran PON masih digelar pada masa pandemi Covid-19, penyakit lainnya juga masih rentan terjadi.

“Jangan cuma Covid-19-nya saja, tapi Papua ini saya lihat juga masih rentan untuk penyakit-penyakit lain terutama Malaria. Jadi tolong ini juga agar diperhatikan kesiapan layanan kesehatannya,” kata Muhadjir saat Rapat Persiapan Penyelenggaraan PON XX Papua secara daring, Jumat (17/9/2021), dikutip dari siaran pers.

Muhadjir mengatakan, sarana dan prasarana pelaksanaan PON XX Papua seluruhnya sudah siap dan tinggal memasuki tahap penyempurnaan.

Berbagai masukan untuk penyempurnaannya pun, kata dia, akan terus diakomodir oleh pemerintah.

“Insya Allah selesai untuk sarana prasarana. Segala masukan nanti akan kita perdetail dan kita upayakan untuk coba nanti kita akomodasi,” ujar dia.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ada beberapa hal yang masih perlu disempurnakan dalam persiapan sarana prasarana PON XX Papua.

Misalnya di lapangan tembak yang perlu diperbaiki adalah tanggul pengaman di belakang untuk mencegah agar peluru tidak berbalik.

Hal itu sudah ditangani dengan segera dan sudah ditambah 5.000 karung untuk penahan.

“Saya kira apa yang direkomendasikan terkait kesiapan untuk sarana prasarana yang krusial itu sudah dilakukan penanganan,” kata dia.

Sementara itu, sejumlah kontingen dan tim official cabang olahraga (cabor) dari berbagai daerah juga telah tiba di Papua.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Seskemenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan, kedatangan mereka adalah 15 hari sebelum penyelenggaraan PON digelar.

Namun Gatot memastikan bahwa keberhasilan PON sangat tergantung pada kepatuhan protokol kesehatan.

"Para atlet sebelum berangkat ke Papua sudah dikarantina di daerah asal, baik per cabor maupun per-kontingen, kemudian dilakukan tes PCR dan setiba di Papua akan kembali di-screening," kata dia.

Oleh karena itu, dia pun berharap agar panitia PON beserta tim yang menangani kesehatan, siap apabila diperlukan tindak lanjut kesehatan.

Adapun dalam persiapan kemungkinan dihadirkannya penonton, telah ditentukan bahwa untuk upacara pembukaan disarankan maksimum kehadiran 25 persen.

Jumlah tersebut terdiri dari undangan, petugas, atlet, termasuk penonton.

“Untuk pelaksanaannya, kami akan pakai rujukan PPKM level 3. Kami menyarankan untuk lapangan terbuka bisa dihadirkan maksimum 20 persen, termasuk pengamanan, unsur official, atlet, dan penonton. Untuk di ruang tertutup disarankan yang hadir 10 persen sehingga tidak melanggar aturan protokol kesehatan," kata dia.

PON XX Papua sendiri akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/17/20460191/menko-pmk-ingatkan-panitia-pon-xx-papua-perhatikan-kesiapan-layanan

Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke