Salin Artikel

Kemenkumham Diminta Ciptakan Terobosan Tuntaskan Persoalan Lapas

Hal tersebut dinilai lebih penting daripada mendesak Yasonna mundur dari kursi jabatannya sebagai Menkumham atas tragedi kebakaran yang merenggut 44 nyawa narapidana.

"Saya kira orang yang mengajukan (mundur) rasional juga. Tetapi saya berpendapat dari sisi aspek lainnya, bahwa akan jauh lebih baik kalau misalnya mundur, apakah itu solusi?" kata Emrus dalam diskusi virtual bertajuk Misteri Tragedi Lapas Tangerang, Minggu (12/9/2021).

Ia menyoroti permintaan maaf yang disampaikan Yasonna atas tragedi kebakaran lapas merupakan bentuk empati tan tanggung jawab.

Menurut dia, dengan meminta maaf, Yasonna mengakui ada kekurangan dalam manajemen pengelolaan lapas.

"Tetapi jauh lebih baik kalau misalnya Menkumham, dan Dirjen Pas melakukan terobosan-terobosan baru," ucapnya.

Pasalnya, ia menyebut kondisi manajemen lapas yang kurang baik itu sudah lama terjadi. Tidak hanya pemerintahan saat ini, melainkan terjadi juga di pemerintahan sebelumnya.

Oleh sebab itu, Emrus berpandangan, insiden kebakaran Lapas Kelas I Tangerang seharusnya bisa menjadi pintu masuk perbaikan pengelolaan lapas sesegera mungkin.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kebakaran Lapas Kelas I Tangerang menjadi persoalan bersama, tidak hanya Menkumham maupun Dirjen Pas.

"Ini persoalan negara, tidak sekadar boleh kita limpahkan kepada Menteri, Dirjen atau orang yang ada di situ," ujarnya.

Untuk itu, ia juga mempertanyakan sikap DPR ketika melakukan kunjungan kerja dengan pemerintah ke lapas-lapas di Indonesia.

Dia mempertankan DPR tidak menyampaikan kritik sekaligus solusi untuk perbaikan lapas.

Emrus menilai, kebakaran Lapas Kelas I Tangerang merupakan korban koordinasi komunikasi antara legislatif dan pemerintah yang tidak berjalan dengan baik.

"Saya yakin betul, teman-teman DPR berkunjung ke lapas-lapas lain. Persoalan-persoalan seperti ini banyak, salah satu di antaranya sudah menjadi suatu hal yang biasa kita dengar, overcapacity," tutur dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad juga mengutarakan pendapat serupa dengan Emrus.

Terpisah, di Kompleks Parlemen Senayan pada Kamis (9/9/2021), Dasco mengatakan bahwa merampungkan permasalahan lapas tidak hanya cukup dengan mencopot pejabat.

Namun, menurutnya harus dicari akar masalah dari persoalan lapas yang dinilai sudah sistemik.

"Saya pikir justru jalan keluar yang paling tepat adalah sama-sama kita kaji dan cari jalan keluarnya. Tidak cukup misalnya karena tragedi ini, Dirjen Pemasyarakatan didesak dicopot. Tapi, akar masalah ini harus sama-sama kita cari jalan keluarnya," kata Dasco.

Adapun permintaan agar Yasonna dan Dirjenpas Reynhard Silitonga untuk mundur disampaikan oleh beberapa politisi.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Syarifuddin Sudding meminta Yasonna bertanggung jawab penuh atas kebakaran itu.

Kebakaran itu dinilainya, berkaitan dengan tanggung jawab Menkumham sebagai pengendali kebijakan lapas di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo menyebut, sebagai orang yang paling bertanggung jawab adalah Dirjenpas Reynhard Silitonga.

Maka, Reynhard dinilai sudah sepatutnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/12/15064421/kemenkumham-diminta-ciptakan-terobosan-tuntaskan-persoalan-lapas

Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke