Salin Artikel

Penggunaan PeduliLindungi Diperluas, Anggota DPR Ingatkan Soal Keamanan Data

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengingatkan pemerintah agar keamanan data pada aplikasi PeduliLindungi terjaga, seiring dengan rencana untuk memperluas penggunaan aplikasi tersebut sebagai syarat untuk mengakses tempat publik.

"Saya berharap vendor yang menyediakan aplikasi PeduliLindungi ini, selain memperhatikan aspek fungsionalitas, juga harus memasukkan sisi pengamanan datanya. Itu harus menjadi satu paket," kata Sukamta saat dihubungi, Selasa (7/9/2021).

Ia mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara mesti memastikan dua aspek tersebut terjaga betul.

"Jangan ada cerita data bocor dan saling menyalahkan tanpa ada yang bertanggungjawab," ujar Sukamta.

Di samping itu, Sukamta menilai penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat berpergian merupakan hal yang dapat dimengerti.

Namun, ia mengingatkan bahwa semua warga negara pada dasarnya memiliki hak yang sama untuk dapat berpergian.

"Maka prasyarat vaksinasi itu perlu dipastikan oleh pemerintah agar semua WNI yang menjadi target vaksin segera bisa dilakukan," kata politikus Partai keadilan Sejahtera itu.

Selain itu, Sukamta juga meminta pemerintah memberikan solusi bagi masyrakat yang tidak bisa menggunakan telepon pintar agar mereka tetap bisa berpergian meski tidak mengakses PeduliLindungi.

"Jangan sampai mewajibkan sesuatu yang akan memberatkan. Ada warga negara yang tidak mampu membeli smart phone dan ada warga yang tidak mau atau tidak bisa menggunakannya. Maka itu harus ada solusi supaya tidak terjadi pelanggaran HAM," kata Sukamta.

Diketahui, Pemerintah bakal mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada supermarket dan hypermarket di Jawa-Bali mulai 14 September 2021.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa kota di luar Jawa-Bali akan diuji coba untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi selama beraktivitas di ruang publik.

Airlangga mengatakan, ada lima kota di luar Jawa-Bali dengan vaksinasi dosis pertama sudah di atas 50 persen yang akan mulai menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Khusus untuk di luar Jawa juga dicoba aplikasi PeduliLindungi untuk kabupaten/kota yang telah mencapai 50 persen vaksinasi dosis pertama yaitu di Kota Banda Aceh 58,47 persen, Kota Jambi 65 persen, Kota Kupang 61 persen, Palangkaraya 58 persen, dan Batam 83 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/07/14280311/penggunaan-pedulilindungi-diperluas-anggota-dpr-ingatkan-soal-keamanan-data

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke