Salin Artikel

UPDATE: Sebaran 568 Kasus Kematian Covid-19, Paling Tinggi di Jawa Timur

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kematian akibat Covid-19 masih terus bertambah hingga Senin (30/8/2021). Hari ini, pasien Covid-19 meninggal dunia dilaporkan bertambah 568 orang.

Dengan demikian, kasus kematian Covid-19 meninggal dunia jumlahnya menjadi 132.491 jiwa.

Sebanyak 568 kasus kematian yang terjadi selama 24 jam terakhir tersebar di 32 provinsi. Jawa Timur menjadi daerah yang mencatatkan kasus kematian tertinggi, yaitu 132 kasus.

Kemudian, diikuti Jawa Barat dan Bali masing-masing mencatatkan 50 kasus kematian.

Selain itu, pemerintah mencatat penambahan 5.436 kasus positif Covid-19. Dengan demikian, hingga hari ini ada 4.079.267 kasus Covid-19 sejak pemerintah pertama kali mengumumkannya pada 2 Maret 2020.

Berikut ini sebaran kasus kematian akibat Covid-19 pada hari ini.

1. Jawa Timur: 132 kasus

2. Jawa Tengah: 42 kasus

3. Jawa Barat: 50 kasus

4. Sumatera Utara: 19 kasus

5. Kalimantan Timur: 19 kasus

6. DKI Jakarta: 5 kasus

7. Bali: 50 kasus

8. Riau: 18 kasus

9. DI Yogyakarta: 35 kasus

10. Sulawesi Tengah: 15 kasus

11. Aceh: 19 kasus

12. Bangka Belitung: 10 kasus

13. Kalimantan Utara: 7 kasus

14. NTT: 18 kasus

15. Lampung: 39 kasus

16. Sulawesi Selatan: 10 kasus

17. Banten: 7 kasus

18. Kalimantan Barat: 3 kasus

19. Kalimantan Tengah: 3 kasus

20. Kepulauan Riau: 6 kasus

21. NTB: 6 kasus

22. Kalimantan Selatan: 6 kasus

23. Sumatera Selatan: 9 kasus

24. Jambi: 5 kasus

25. Sulawesi Utara: 5 kasus

26. Sumatera Barat: 7 kasus

27. Sulawesi Barat: 3 kasus

28. Papua Barat: 2 kasus

29. Sulawesi Tenggara: 1 kasus

30. Gorontalo: 8 kasus

31. Bengkulu: 7 kasus

32. Maluku Utara: 2 kasus

Total: 568 kasus

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/30/17574031/update-sebaran-568-kasus-kematian-covid-19-paling-tinggi-di-jawa-timur

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke