Salin Artikel

Selama PPKM Kasus Harian Covid-19 dan BOR Turun, tetapi Angka Kematian Masih Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai instrumen penekan kasus Covid-19 yang melonjak tinggi sejak Juli.

Mulanya, saat awal lonjakan kasus terjadi, pemerintah menggunakan nama PPKM darurat yang kemudian berganti menjadi PPKM level 1-4 sesuai dengan tingkat keparahan kasus Covid-19 di daerah.

Awalnya, pemerintah menetapkan PPKM darurat dilaksanakan sejak 3-20 Juli 2021. Kemudian, pemerintah melakukan perpanjangan PPKM hingga 25 Juli 2021. Dengan demikian, hingga kini, terhitung sudah lima kali pemerintah memperpanjang PPKM.

Adapun dalam konferensi pers evaluasi PPKM pada 16 Agustus, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa PPKM level 2-4 diperpanjang lagi sampai 23 Agustus yang berarti berakhir pada hari ini.

Berikut sejumlah catatan selama penerapan PPKM sejak 3 Juli:

Kasus harian turun

Selama penerapan PPKM, kasus baru Covid-19 terpantau turun. Pada puncak lonjakan kasus tercatat dalam sehari penambahannya pernah mencapai angka 56.757 kasus pada 15 Juli.

Sebelum mencapai angka 56.757, penambahan kasus baru tercatat mencapai 30.000 lebih dalam sehari.

Penambahan kasus harian yang mencapai angka 30.000 hingga 50.000 lebih pun mengakibatkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) meningkat tajam.

Akibatnya rumah sakit tak lagi mampu menampung pasien Covid-19. Angka BOR di beberapa provinsi pun sempat melebihi 90 persen. 

Penuhnya rumah sakit membuat banyak pasien Covid-19 yang semestinya mendapat perawatan intensif meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Namun, lambat laun kasus harian Covid-19 pun menurun. Saat ini penambahan kasus harian berkisar di angka belasan ribu hingga 20.000 per harinya.

Adapun positivity rate harian menurun dari sebelumnya 25 persen kini menjadi 14,56 persen. Sementara itu positivity rate mingguan juga turun dari 25 persen menjadi 19,25 persen.

BOR dan kasus aktif turun

Selain penurunan kasus harian, di masa penerapan PPKM terpantau BOR dan kasus aktif Covid-19 menurun.

Di Jakarta kini BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 berada di angka 23 persen. Adapun BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat juga turun ke angka 24,99 persen. Demikian pula di Jawa Timur, BOR-nya pun turun ke angka 42 persen untuk rumah sakit rujukan Covid-19.

Padahal sebelumnya BOR rumah sakit rujukan di tiga provinsi tersebut mencapai 80-90 persen di saat terjadi lonjakan kasus Covid-19.

turunnya BOR juga setali tiga uang dengan penurunan kasus aktif Covid-19. Pada saat kasus melonjak, kasus aktif Covid-19 pernah mencapai angka 500.000 lebih.

Kini kasus aktif Covid-19 berangsur turun. Terbaru, kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Minggu (22/8/2021) tercatat sebanyak 306.760.

Angka kematian masih tinggi

Kendati selama PPKM kasus Covid-19 menurun, namun angka kematian harian tak pernah di bawah 1.000 dalam 38 hari terakhir.

Sejak 16 Juli sampai 22 Agustus, jumlah pasien Covid-19 meninggal yang dilaporkan pemerintah sebanyak 56.180 jiwa.

Sementara itu, secara kumulatif, jumlah kasus kematian hingga Minggu (22/8/2021) mencapai 126.372 jiwa setelah ada penambahan 1.030 kasus kematian pada hari ini.

Selama 38 hari terakhir, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sempat mencapai puncaknya pada 27 Juli.

Pada hari itu, pemerintah melaporkan kasus kematian mencapai 2.069 jiwa. Selanjutnya, pada 10 Agustus, kasus kematian akibat Covid-19 kembali menembus 2.000 jiwa. Saat itu data yang dirilis pemerintah menyebutkan ada 2.048 kasus kematian dalam sehari.

 

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/11453021/selama-ppkm-kasus-harian-covid-19-dan-bor-turun-tetapi-angka-kematian-masih

Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke