Salin Artikel

17.384 Kasus Harian dan Tes Covid-19 yang Masih Gagal Penuhi Target Pemerintah

Meski begitu, pemerintah menegaskan terus berupaya menangani pandemi Covid-19 agar segera berakhir di Tanah Air.

Salah satu upaya yang diusahakan pemerintah adalah menargetkan jumlah tes Covid-19 hingga 400.000 tes per hari.

Angka testing tersebut sudah ditargetkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sejak bulan Mei lalu dalam rapat dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (5/7/2021).

"Kami sudah membuat kebijakan, di PPKM darurat, bahwa jumlah testing kita akan dinaikkan secara agresif, dari sekitar 100.000 per hari sekarang menjadi 400.000 per hari," kata Budi dalam rapat.

Hal yang sama kemudian diungkapkan kembali oleh Budi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan 3T yaitu pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) ditingkatkan.

Budi mengatakan, jumlah tes akan ditingkatkan hingga 300.000-400.000 per hari agar kasus Covid-19 dapat ditemukan lebih awal dan mendapatkan penanganan lebih cepat.

"Sekarang spesimen di atas 200.000 dan jumlah orangnya 150 ribuan itu kenaikan luar biasa, tapi dengan positivity rate sekarang, kami berpikir tingkatkan ke 300.000-400.000-an," ujar dia.

Gagal penuhi target

Pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 dalam sepekan terakhir masih sangat jauh dari target pemerintah.

Bahkan, angka tes Covid-19 tidak menembus angka 250.000. Rata-rata dalam tujuh hari, spesimen yang diperiksa sebanyak 191.783.

Pada Senin (16/8/2021) pemerintah mengungkap pemeriksaan spesimen berjumlah 129.010 dari 78.377 orang.

Pada Sabtu (14/8/2021) tercatat ada 222.582 spesimen dari 126.416 orang. Kemudian, Jumat (13/8/2021) 226.031 spesimen dari 146.481 orang.

Sehari sebelumnya, Kamis (12/8/2021) sebanyak 153.717 spesimen dari 136.252 orang. Lalu, Rabu (11/8/2021) ada 210.815 dari 135.459 orang,

Terakhir, Selasa (10/8/2021) sebanyak 241.152 spesimen dari 146.150 orang diperiksa.

Jumlah total spesimen yang diperiksa pada tujuh hari terakhir adalah 1.342.485 dari 858.903 orang. Rata-rata orang yang diperiksa per hari yakni 122.700.

Tambah 17.384 kasus baru

Pada Senin (16/8/2021), pemerintah melaporkan ada 3.871.738 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Angka tersebut diperoleh setelah pemerintah mencatat 17.384 kasus baru harian dalam waktu 24 jam terakhir. Data ini diperoleh berdasarkan informasi yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin sore.

Berdasarkan data yang sama, dalam waktu sehari tercatat adanya penambahan 29.925 pasien sembuh dari Covid-19.

Dengan demikian, total kasus kesembuhan Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 3.381.884 orang.

Akan tetapi, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga bertambah 1.245 orang.

Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 118.833 orang sejak awal pandemi.

Semua penambahan ini diperoleh dari pemeriksaan spesimen sebanyak 129.010 sampel dalam sehari. Spesimen tersebut berasal dari 78.377 orang.

Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 371.021 orang. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/17/08083731/17384-kasus-harian-dan-tes-covid-19-yang-masih-gagal-penuhi-target

Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke