Salin Artikel

Survei Charta Politika: 53 Persen Masyarakat Nilai Kinerja Pemberantasan Korupsi Masih Buruk

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil Survei Charta Politika Indonesia mengungkap, penilaian masyarakat terhadap kinerja pemberantasan korupsi masih buruk.

Survei ini dilakukan pada periode 12 – 20 Juli 2021 kepada 1.200 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Metode yang digunakan yaitu multistage random sampling dan margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Subsektor terkait pemberantasan korupsi ini ketidakpasan atau penilaian buruknya jauh lebih tinggi (dari kinerja penegakan hukum secara umum),” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).

Yunarto memaparkan, sebanyak 44 persen responden menilai pemberantasan korupsi saat ini sudah sangat baik dan baik, sementara 53 persen responden menyatakan buruk dan sangat buruk.

Rinciannya, ada 2 persen responden menyatakan pemberantasan korupsi di Tanah Air sudah sangat baik dan 42 persen respenden menyatakan pemberantasan korupsi sudah baik.

Sementara, 45,3 persen responden mengatakan pemberantasan korupsi saat ini masih buruk, serta 7,7 persen responden menilai pemberantasan korupsi buruk.

Selain itu, terdapat pula 3 persen reponden yang tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.

Sebelumnya dalam survei yang sama, Yunarto mengatakan, sebanyak 49,5 persen menilai penegakan hukum di Indonesia sudah baik.

Sedangkan 47,3 persen responden menilai penegakan hukum di Indonesia saat ini masih buruk.

Yunarto juga mengungkapkan adanya penurunan kinerja penegakan hukum di bulan Juli 2021.

“Dilihat dari tren, penilaian buruk mengenai kondisi penegakan hukum mengalami kenaikan yang cukup tajam dibandingkan dengan survei-survei sebelumnya,” kata Yunarto.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/12/17061111/survei-charta-politika-53-persen-masyarakat-nilai-kinerja-pemberantasan

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke