Salin Artikel

Baliho Puan dan Muhaimin Bertebaran, Formappi: Masihkah DPR Memikirkan Nasib Rakyat?

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus berpendapat, maraknya baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menunjukkan keduanya sudah memikirkan kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Lucius khawatir, tindakan Puan dan Muhaimin akan dicontoh oleh anggota DPR lainnya yang membuat mereka sibuk dengan urusan politik masing-masing, bukan untuk memikirkan rakyat.

"Jika pimpinan saja sudah sibuk urus dirinya sendiri untuk Pemilu 2024, maka anggota-anggota lain pun akan melakukan hal serupa. Kalau semuanya sibuk dengan urusan politik masing-masing, lalu masihkah DPR akan memikirkan nasib rakyat?" kata Lucius saat dihubungi, Senin (9/8/2021).

Lucius menuturkan, kepedulian DPR sebagai wakil rakyat semestinya muncul di tengah situasi darurat yang terjadi saat ini akibat pandemi Covid-19 dengan bekerja sesuai fungsi DPR secara maksimal.

Namun, menurut Lucius, kinerja pimpinan DPR sejauh ini justru seburuk kinerja DPR pada umumnya. Hal itu terlihat dari kekacauan informasi yang muncul dari DPR maupun rendahnya pencapaian legislasi DPR periode ini.

"Catatan kinerja yang tak memadai dari pimpinan DPR tersebut nampaknya akan semakin buruk ketika sejak awal mereka sudah mulai sibuk dengan urusan politik sendiri-sendiri," ujar Lucius.

Sebab, kata Lucius, hal itu akan mengurangi fokus mereka pada kerja pokok sebagai pimpinan DPR serta berpotensi pada penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan politik.

Di samping itu, Lucius menilai dalih sejumlah elite partai politik yang menyebut pemasangan baliho bukan dalam rangka Pemilu 2024 tidak masuk akal.

"Enggak mungkin banget baliho dalam jumlah masif dipasang tanpa agenda politik tertentu. Kalau yang muncul di baliho adalah politisi, ya hampir pasti agenda politiklah yang sedang jadi misi penyebaran baliho itu," ujar Lucius.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, baliho bergambar Puan dan Muhaimmin terpasang di sejumlah daerah.

Politikus PDI-P Hendrawan Supratikno mengeklaim, pemasangan baliho Puan bukan terkait pemilihan presiden, tetapi bentuk ekspresi kebanggaan kepada Puan sebagai eprempuan pertama yang menjabat ketua DPR.

"Kami tidak bicara soal pilpres. Bahkan kami diingatkan untuk tidak mengaitkannya dengan kontestasi 2024," kata Hendrawan, Jumat (6/8/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Sementara, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku tidak tahu menahu siapa yang memasang baliho bergambar Muhaimin.

Jazilul mengatakan, Muhaimin justru mengeluarkan maklumat kepada seluruh jajaran partai agar membantu masyarakat di tengah pandemi.

"PKB mengutamakan masyarakat, maka Gus Muhaimin Ketum PKB mengeluarkan maklumat agar seluruh jajaran ikut turun membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Rakyat diutamakan," kata Jazilul, Kamis (5/8/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/09/15273581/baliho-puan-dan-muhaimin-bertebaran-formappi-masihkah-dpr-memikirkan-nasib

Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke