Salin Artikel

Baliho Airlangga Marak Saat Pandemi Tuai Kritik, Golkar: Itu Hasil Rapimnas dan Rakernas

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membenarkan bahwa baliho tersebut dipasang dalam rangka sosialisasi Ketum Airlangga kepada publik untuk Pemilu 2024.

Ia menerangkan, sosialisasi itu merupakan tindak lanjut hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar pada Maret 2021.

"Sebetulnya sosialisasi Ketua Umum Partai Golkar kepada masyarakat ini merupakan hasil dari Rapimnas dan Rakernas Partai Golkar bulan Maret 2021 yang lalu," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Ace mengungkapkan, dalam rapimnas dan rakernas tersebut, telah diperintahkan kepada setiap jajaran struktural partai dan anggota Fraksi Partai Golkar di berbagai tingkatan untuk melakukan sosialisasi.

Adapun, perintah pemasangan baliho Airlangga itu tercantum dalam Surat Perintah Partai Gokar Nomor: Sprin-23/DPP/GOLKAR/VII/2021 yang dikeluarkan pada 3 Juli.

"Rapimnas dan Rakernas itu disebutkan bahwa setiap jajaran struktural partai di berbagai tingkatan dan anggota Fraksi Partai Golkar di berbagai tingkatan berkewajiban untuk sosialisasikan Ketua Umum Partai Golkar kepada masyarakat," ujar Ace.

Lebih lanjut, Ace menerangkan bahwa sosialisasi itu tidak hanya dilakukan seluruh jajaran Partai Golkar melalui baliho.

Namun, juga dilakukan dengan menggunakan berbagai kegiatan sosial lain seperti membantu masyarakat dalam penanganan pandemi.

Meski demikian, Ace mengeklaim bahwa Partai Golkar tidak lantas hanya mementingkan Pilpres 2024 di tengah pandemi.

"Tentu dengan itu, Golkar tetap sensitif terhadap penderitaan rakyat di tengah pandemi. Misalnya, kegiatan sosial membantu masyarakat dalam penanganan pandemi," kata Ace.

"Partai Golkar dari sejak Februari 2021 memiliki program Yellow Clinic yang salah satu program utamanya membantu program vaksinasi bagi pengurus dan masyarakat secara luas," ucapnya.

Kemudian, menurut Ace, Airlangga menginstruksikan langsung kepada para kader Partai Golkar, terutama kepala daerah dan anggota DPRD kabupaten/kota dan provinsi untuk membuat kebijakan yang lebih memprioritaskan penanganan kesehatan.


Airlangga, lanjutnya, juga menginstruksikan kepala daerah hingga anggota DPRD kader Partai Golkar untuk membuat kebijakan yang memprioritaskan dampak sosial akibat Covid-19.

"Partai Golkar juga meminta kader-kader partai untuk mengadakan kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako, masker dan kegiatan lainnya di masyarakat," tambah Ace.

Diketahui, belakangan muncul baliho, billboard dan poster bergambar tokoh-tokoh partai politik hingga Ketua Umum partai politik di sejumlah ruang publik.

Tokoh-tokoh partai yang dipampang dalam baliho itu di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Baliho itu terpampang jelas di setiap ruang publik di sejumlah daerah di Indonesia. Baliho itu juga ada yang bertuliskan secara terang-terangan membawa tema Pilpres 2024.

Publik pun merespons dengan berbagai hal atas pemasangan baliho-baliho tersebut. Ada yang mengekspresikan dengan kritik, ada pula yang membuat sebagai bahan untuk diparodikan dalam video menghibur.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/05/11301201/baliho-airlangga-marak-saat-pandemi-tuai-kritik-golkar-itu-hasil-rapimnas

Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke