Salin Artikel

Pengamat Harap Vaksinasi "Door to Door" Semakin Banyak Dilakukan Pemerintah

Pengamat kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Satria Aji Imawan menyebut upaya ini dapat mempercepat tercapainya herd immunity di masyarakat.

"Ibaratnya (vaksinasi door to door) potong kompas demi mengejar 70 persen (masyarakat divaksinasi) dan herd immunity," terang Satria pada Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Selain percepatan herd immunity, lanjut Satria, vaksinasi door to door juga dapat membantu pembenahan data kependudukan pemerintah.

Sebab dalam prosesnya, petugas pemerintahan langsung berjumpa dengan masyarakat untuk mencocokan data.

"(Vaksinasi) door to door juga bisa membenahi data kependudukan. Kalau-kalau terjadi situasi krisis lagi," ucapnya.

Satria menyebut bahwa proses vaksinasi Covid-19 dapat terus berjalan meski masih ada masyarakat yang menolak.

"Pemerintah hanya perlu 134 juta warga untuk divaksinasi. Sementara sisanya bisa diedukasi melalui informasi yang benar tentang vaksin dan dikawal oleh Kominfo dan Polri," jelas Satria.

Diketahui BIN menggelar secara serentak vaksinasi Covid-19 door to door mulai Rabu, hari ini.

Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan pihaknya menargetkan 19.000 warga untuk divaksinasi.

Deputi I BIN Mayjen TNI Agus Yusni mengungkapkan program ini dilakukan untuk mengakomodir warga yang ingin divaksinasi namun terhambat jarak dan proses birokrasi.

"Tujuan door to door agar menjangkau yang punya keinginan untuk vaksin dan terhambat dengan jarak dan birokrasi. Kita juga memberikan sembako dan vitamin secara lengkap," katanya.

Adapun Presiden Joko Widodo memuji program yang dijalankan BIN tersebut.

"Door to door ini bagus. Artinya kita mendatangi dari rumah ke rumah, yang ingin vaksin segera disuntik. Saya kita program dari rumah ke rumah ini bagus sekali," ucap Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/14/14514831/pengamat-harap-vaksinasi-door-to-door-semakin-banyak-dilakukan-pemerintah

Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke